Asap Karhutla Selimuti Pekanbaru
PEKANBARU – Warga Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, mengaku mulai mencium kembali aroma kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Jumat siang.
“Aroma lahan gambut yang terbakar jelas tercium saat berada di luar rumah,” kata Hidayat, seorang warga.
Sejumlah warga memang tampak mulai mengenakan masker saat berada di luar rumah.
Kabut asap tipis telah menyelimuti Kota Pekanbaru, seperti halnya kabut asap tipis yang terjadi pada Kamis siang (27/9).
Sebenarnya, kabut asap yang terjadi Kamis, sempat hilang pada pagi hari, namun kembali mulai terlihat jelas menjelang siang.
Kabut asap tidak hanya terjadi di Kota Pekanbaru, namun juga di Kabupaten Pelalawan, Indragiri dan lainnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Hadi Penandio, mengatakan pada Jumat pagi kabut asap tipis sempat menghilang.
“Tadi pagi sudah ‘clear’. Tapi menjelang siang muncul lagi,” katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan sebanyak 32 titik panas menyebar di wilayah Riau, Jumat.
Dari seluruh titik panas yang mengindikasikan Karhutla tersebut, sebanyak 28 titik panas tersebar di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), dan masing-masing dua titik di Indragiri Hulu dan Pelalawan.
Jumlah titik panas di Provinsi Riau mengalami peningkatan dibandingkan sehari sebelumnya, yang pada Kamis pagi tercatat ada 23 titik.
Sementara itu, dari jumlah tersebut ada 29 yang merupakan titik api atau dipastikan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
“Ada 27 titik di Inhil dan dua di Inhu,” kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sukisno.
Riau mendominasi jumlah titik panas di Pulau Sumatera. Secara keseluruhan ada 76 titik panas, dimana Riau “menyumbang” 32 titik. (Ant)