KUPANG – Pelaksanaan program imunisasi measles dan rubela (MR) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih diwarnai adanya penolakan orang tua siswa yang keberatan anaknya divaksin.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Kupang, Sri Wahyuningsih, mengatakan, pelaksanaan program imunisasi MR di ibu kota provinsi NTT belum mencapai target sasaran, karena masih adanya penolakan yang dilakukan orang tua siswa yang keberatan anaknya diimunisasi MR.
“Ada orang tua siswa yang menolak anaknya diimunisasi campak dan rubela, karena mengangap vaksinnya tidak halal, sekali pun sudah ada fatwa dari MUI, namun tetap ada penolakan di lapangan,” kata Sri, Minggu (30/9/2018).
Menurut dia, beberapa lembaga pendidikan di bawah asuhan lembaga pendidikan Islam, mendukung program vaksin masal campak dan rubela, namun orang tua siswa yang menolak anak-anaknya divaksikan, karena meragukan kualitas vaksin campak dan rubela, kendati sudah ada fatwa dari MUI tentang membolehkan dilakukan imunisasi MR.
“Salah satu lembaga pendidikan di Kelurahan Namosain, memiliki 300 orang siswa, namun yang mengikuti MR hanya 30 anak, sedangkan lainnya tidak diimunisasi, karena orang tuanya menolak,” ujar Sri.
Sri mengatakan, Dinas Kesehatan Kota Kupang telah bekerja sama dengan MUI setempat serta Kantor Kementerian Agama, untuk membantu memberikan keyakinan terhadap orang tua siswa, agar membolehkan anaknya divaksin.
“Kehadiran MUI Kota Kupang sangat penting untuk memberi penjelasan kepada masyarakat dan orang tua, agar tidak ragu lagi anaknya divaksin campak dan rubela, sehingga anak-anak mereka terbebas dari penyakit campak dan rubela, karena vaksin yang digunakan sangat aman,” tegas Sri.
Menurut dia, adanya penolakan pemberian vaksin menjadi salah satu kendala dihadapi Dinas Kesehatan di ibu kota provinsi NTT itu, sehingga capaian sasaran pemberian imunisasi masal vaksin MR belum tercapai.
Ia mengatakan, pelaksanaan imunusasi MR di Kota Kupang telah mencapai 90 persen atau 94.319 anak dari 104.791 sasaran, pada program imunisal masal MR priode Agustus hingga September 2018. (Ant)