Bupati Teluk Wondama: Jangan Sampai Ada Sekolah Tidak Ada Guru

Ilustrasi aktivitas masyarakat Kabupaten Teluk Wondama - Foto: Dok. wondamakab

WASIOR — Bupati Teluk Wondama, Papua Barat, Bernadus Imburi menginginkan Dinas Pendidikan membatasi pembangunan sekolah dasar di daerah tersebut.

Menurut bupati saat ditemui di Wasior, Selasa, pembangunan sekolah baru tidak perlu terus-menerus dilakukan apalagi memaksakan setiap kampung satu SD.

“Tidak harus satu kampung satu SD. Jangan sampai setelah dibangun sekolah kosong muridnya. Kurangi target, lebih baik dua kampung satu sekolah,” kata bupati.

Menurutnya, konsep satu kampung satu sekolah belum bisa diterapkan di Wondama. Selain karena jumlah siswa maupun ketersediaan guru belum memadai, sebagian besar kampung di Wondama letaknya berdekatan.

“Misalnya kampung Rasiei. Dulu orang tahu hanya Rasiei tetapi sekarang ada kampung Torey juga. Dulu kampung satu saja tapi dipecah. Jangan ada dua sekolah di situ. Jangan ada dua pustu (Puskesmas Pembantu) di situ nanti tidak ada mantri. Jangan ada dua sekolah di situ nanti tidak ada guru,” katanya mencontohkan.

Bupati juga minta Dinas Pendidikan melakukan distribusi guru dengan baik agar proses belajar mengajar di semua sekolah tetap berjalan meskipun tidak bisa maksimal karena keterbatasan jumlah guru.

“Perhatikan guru-guru dengan baik. Coba dinas pendidikan cek baik-baik dulu banyak tempat yang tidak ada guru,” ujarnya lagi.

Sesuai data dari Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Hanock Mariai Kabupaten Teluk Wondama sejauh ini telah membangun 56 SD dan 15 SMP yang tersebar di 13 distrik. Jumlah guru PNS sebanyak 316 orang dan sekitar 200 guru honorer.

Imburi menambahkan, menyikapi keterbatasan anggaran dan jumlah guru, Dinas Pendidikan sebaiknya bertindak efektif serta efisien dalam melaksanakan APBD. [Ant]