Gangguan Bipolar Bisa Berujung Kematian

Editor: Satmoko Budi Santoso

Dokter spesialis kedokteran jiwa dan konsultan kesehatan jiwa usia lanjut, dr. Yuniar, Sp. KJ - Foto Agus Nurchaliq

MALANG – Bipolar merupakan salah satu jenis gangguan kejiwaan yang membuat penderitanya kerap mengalami perubahan suasana hati (mood) secara drastis sehingga mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Bahkan jika dibiarkan, akan berujung pada kematian.

Dokter spesialis kedokteran jiwa dan konsultan kesehatan jiwa usia lanjut, dr. Yuniar, Sp.KJ menjelaskan, gangguan Bipolar ditandai perubahan dua kutub mood secara ekstrem, yakni kutub tinggi dan kutub rendah. Pada orang normal, perubahan mood juga biasa terjadi berupa perasaan senang maupun sedih. Tapi pada penderita bipolar, perubahan mood sangat ekstrem.

“Kutub tinggi ini biasanya disebut ‘mania’, dan kutub rendah disebut ‘depresi’,” jelasnya kepada Cendana News, Jumat (28/9/2018).

Disampaikan Yuniar, pada fase mania umumnya ditandai dengan kenaikan suasana hati secara signifikan yang mengakibatkan penderita bipolar merasa memiliki banyak ide, perasaan senang, gembira, energik, tidak merasa capek, tidak merasa butuh tidur.

Pada fase mania ini, penderita juga akan cenderung lebih boros karena mereka akan menghabiskan uangnya untuk berbelanja secara berlebihan.

“Ada pasien saya yang dia bipolar mania menghabiskan uangnya untuk berbelanja di Singapura. Setelah berbelanja dia tidak bisa pulang karena kehabisan uang,” ceritanya.

Sedangkan pada fase depresi ditandai dengan penurunan suasana hati secara drastis yang mana pada fase ini penderita bipolar akan merasakan sedih yang luar biasa, teringat dosa-dosa masa lalunya, merasa masa depannya tidak ada, putus asa, tidak nafsu makan, dan sulit tidur. Bahkan jika terus dibiarkan, penderita bisa melakukan bunuh diri.

Lihat juga...