Kadin: Penguatan Dolar Positif Bagi Perekonmian Riau
PEKANBARU – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Riau menyatakan, penguatan dolar Amerika Serikat terhadap rupiah, bisa berdampak positif bagi provinsi tersebut. Hal itu dikarenakan, Riau merupakan daerah dengan jumlah ekspor lebih tinggi daripada impor.
“Kalau dilihat dari sisi bisnis malah terjadi pertambahan positif, karena selama ini ekspor Riau masih jauh lebih tinggi dari impor, dilihat dari sisi neraca perdagangan luar negeri,” kata Wakil Ketua Kadin Riau, Viator Butar Butar, Jumat (7/9/2018).
Dia mengatakan, dampak tersebut berpengaruh pada sisi dunia usaha, karena Riau masuk klasifikasi ekonomi ekspor. Ada tiga komoditas utama yang diekspor, minyak dan gas, minyak kelapa sawit, dan bubur kertas. Pada tiga bisnis itu, jika dolar Amerika Serikat menguat, maka rupiah yang akan didapatkan bakal lebih besar. Sampai 2017, Riau masih menjadi net exporter, yang artinya ekspor masih positif.
Namun, perlu digarisbawahi, dunia bisnis industri di Riau juga mengimpor bahan baku setengah jadi, untuk kegiatan produksi. Di antaranya, pupuk, mesin-mesin, dan zat kimia. “Dampak negatifnya ada juga, karena industri yang berjalan sangat tergantung dengan bahan dan mesin impor. Nettonya tergantung pertumbuhan dan besaran ekspor dan impor,” tambahnya.
Sementara itu, untuk keperluan konsumsi, Riau juga mengimpor elektronik mainan, makanan dan minuman, serta keperluan lainnya. Namun Viator belum melihat dampak depresiasi rupiah bagi perekonomian masyarakat. “Kalau dari situ belum ada gejolak harga yang signifikan, belum terjadi kenaikan harga. Komentar orang di media sosial itu asal bunyi saja dan terlalu membesar-besarkan. Kalau ada pengaruh lihat saja harga kebutuhan sehari-hari sekarang,” pungkasnya. (Ant)