Kebutuhan Pertanian dan Budidaya Ikan, Dorong Meningkatnya Permintaan Bambu

Editor: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Potensi tanaman bambu di Lampung Selatan jenis bambu hijau (Bambusa tuldoides), bambu petung (Dendrocalamus strictur), bambu hitam/wulung (Gigantochlia atroviolacea) masih melimpah.

Potensi rumpun bambu sebagian dimanfaatkan oleh petambak pembudiaya udang vaname, rumput laut, kebutuhan perahu nelayan, pertanian serta bahan bangunan. Kebutuhan yang banyak tersebut, mendorong permintaan bambu meningkat dalam berbagai ukuran dan jenis menyesuaikan kegunaan bambu.

Suhaimi, salah satu pemilik budidaya udang vaname atau udang putih dan kepiting di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan mengaku, membutuhkan bambu untuk berbagai keperluan.

Bambu banyak digunakan dalam sektor budidaya perikanan tambak di wilayah Lampung Selatan [Foto: Henk Widi]
Kebutuhan bambu yang banyak digunakan untuk pembuatan keramba apung terbuat dari bilah bambu untuk budidaya kepiting bakau. Selain untuk kebutuhan pembuatan keramba, bambu juga digunakan untuk pembuatan pagar tambak, jembatan penghubung antar-tambak serta penghalau burung pemangsa udang.

“Kebutuhan bambu kami datangkan dari kecamatan lain terutama di wilayah Penengahan, Ketapang yang masih memiliki hutan bambu berbagai jenis untuk berbagai keperluan pendukung budidaya tambak,” terang Suhaimi, salah satu petambak udang, saat ditemui Cendana News, Kamis (20/9/2018).

Penggunaan bambu, menurut Suhaimi, pada sektor pertambakan juga digunakan untuk membuat tanggul penangkis menghindari longsor. Pada sejumlah dinding tanggul yang berbatasan dengan sungai Way Sekampung, Suhaimi membutuhkan ratusan batang bambu berukuran panjang maksimal 4 meter.

Lihat juga...