Kenapa Saya Dipanggil Tutut
Oleh: Siti Hardijanti Rukmana
Ada yang menanyakan kenapa saya dipanggil Tutut. Sebetulnya bukan sahabat saja yang bingung dengan nama panggilan itu. Waktu saya masih kecil, saya pernah menanyakan hal tersebut pada bapak dan ibu saya.
“Bu, kenapa kok dalem (saya) dipanggil Tutut?”
“Jenengmu kuwi wuk (namamu itu nak), Siti Hardiyanti Hastuti. Bapak dan Ibu memilih panggilanmu dari nama yang terakhir. Tuti dari Hastuti.” Ibu menjelaskan “Bapak ibu selalu nimbali (memanggil) Tut… Tuti. Tapi, kadang-kadang kalau dipanggil, nggak mau nengok. Untuk menarik perhatian kamu, bapakmu membuat panggilan lucu, Tut, Tut, Tut… Waduh, keretanya mau lewat, berulang-ulang baru kamu nengok sambil tertawa wuk. Karena kebiasaan, akhirnya dipanggil Tutut.”
“Oooo, begitu tho bu. Saya kira…, saya kira …, saya kira …” saya menanggapi sambil garuk-garuk kepala.
“Saya kira apa tho wuk?” Ibu bertanya, sambil memandang wajah saya heran.
“Anu bu, saya kira, karena ibu dulu suka kentut, nyuwun sewu bu.” Saya menjawab sambil menyembah mohon maaf.
“Hush… kowe ki bocah nakal.” Ibu menjawab sambil tertawa geli. Bapak pun tersenyum mendengarkan pembicaraan kami berdua.
Bapak, Ibu tercinta .. We love you, and miss you… GBU.. aamiin.