KPU Mulai Produksi Kotak dan Bilik Suara Pemilu 2019

Editor: Koko Triarko

BEKASI – Produksi perdana kotak dan bilik suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, mulai dilaksanakan dengan menunjuk PT. Karya Indah Multiguna (KIM), Kota Bekasi, Jawa Barat,  untuk memproduksi 2.399.583 kotak suara transparan dan 994.628 bilik suara, atau hampir 60 persen total bilik dan kotak suara yang diproduksi di Kota Bekasi.
“Efektif kontrak telah disepakti sejak 28 September 2018, dan akan berakhir sampai dengan pendistribusian pada 30 November 2018. Pembuatan kotak dan bilik suara oleh di PT KIM, Kota Bekasi, mencapai 60 persen dari total keseluruhan jumlah yang diproduksi,” ungkap Komisioner KPU RI, Ilham Saputra, usai meninjau langsung proses produksi di PT KIM, Jl. Narogong KM12,5, Cikiwul Kota Bekasi, Minggu (30/9/2018).
Komisioner KPU RI, Ilham Saputra, bersama Diretur PT KIM, menunjukkan langsung hasil produksi kotak suara yang sudah mulai dilaksanakan pekerjaannya. -Foto: M. Amin
Ilham mengaku puas setelah melakukan tinjauan langsung ke PT KIM dan melihat kapasitas perusahan, sehingga ia optimis apa yang ditargetkan sesuai kontrak yang telah dilakukan dengan PT KIM, hasilnya tidak mengecewakan.
Untuk bentuk dan ukuran kotak dan bilik suara, menurutnya sudah disetujui oleh DPR RI. Pilihan ini juga sudah berdasarkan anggaran yang dimiliki.
Dikatakan, untuk harga kotak suara digabung dengan ditribusi untuk satu kotak mencapai harga Rp57.500 sampai dengan Rp62.500 per satu kotak suara plus distribusi.
Dia mengakui, jenis kotak suara ini berbeda dengan sebelumnya yang terbuat dari aluminium, dan kotak suara yang sedang diproduksi ke depan tidak perlu biaya pemeliharaan, sehingga akan lebih efisien anggaran.
“Kotak suara yang tengah diproduksi hanya sekali pakai, dan lebih efisien tidak memakan tempat seperti gudang dan pemeiliharaan seperti kotak suara alumimium. Untuk kawan-kawan ketahui, kotak suara aluminium yang digunakan sekarang sudah ada sejak 2004,” papar Ilham.
Namun demikian, dikonfirmasi nilai efisiensi antara kotak suara sekarang dan aluminium, belum terperinci. Untuk kekuatan kotak suara sekarang, kata Ilham, bisa masuk surat suara sampai 16 kilogram. Dan, nantinya mekanisme penempatan kotak dan bilik suara, setiap TPS akan ada lima kotak  suara seluruh Indonesia, kecuali DKI, karena tidak ada DPR tingkat dua.
Dia juga menyinggung soal keamanan kotak suara, akan menggunakan kunci gembok atau kabel tis untuk memudahkan pembukaan. Tetapi, itu soal teknis dan akan dirumuskan lagi dengan tim KPU.
Dalam kesempatan itu, dia juga menyinggung adanya system e-catalog ini bisa menghemat banyak anggaran, hingga 30 persen, dan sisanya tentu bisa digunakan untuk pembiayaan lainnya, ataudikembalikan kepada Negara.
Terpisah, Direktur Utama PT KIM, Johan, mengaku bangga perusahaannya bisa turut andil dalam penyelenggaraan Pemilu 2019, dan ditunjuk untuk memproduksi kotak dan bilik suara pemilu 2019. Dia berjanji, perusahaan akan memegang komitmen, baik kualitas, dan jangka waktu sesuai kontrak yang telah disepakati.
Sesuai data LKPP, daftar penyedia kotak dan bilik suara untuk Pemilu 2019, yang telah ditunjuk selain PT KIM di Kota Bekasi, ada PT Cipta Multi Buana Perkasa di Tangerang Banten, yang memproduksi 540.940 kotak suara, dan 811.172 bilik suara, PT. Asada Mitra Packindo, di Serang Banten hanya memproduksi 132.898 kotak suara. Selanjutnya, PT. Intan Ustrix di Surabaya-Jawa Timur memproduksi 986.658 kotak suara dan 310.099 bilik suara. Masing masing perusahaan telah dikontrak sampai ke proses pendistribusian ke berbagai Provinsi di Indonesia.
Lihat juga...