Lahan Pertanian 500 Hektare di HSU Perlu Dioptimalkan

Hamparan lahan pertanian tidak produktif selama musim kemarau - Foto: Dok. CDN

AMUNTAI — Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, menargetkan optimalisasi lahan pertanian seluas 500 hektare di dua kecamatan yaitu Kecamatan Babirik dan Sungai Pandang.

Kepala Dinas Pertanian, Ilman Hadi, mengatakan optimalisasi tersebut, antara lain dengan mendorong petani untuk bisa panen dua kali.

Kawasan lahan pertanian yang potensial dikembangkan adalah di Wilayah Kecamatan Babirik dan Sungai Pandan, yang lahannya sebagian masuk Kawasan Polder Alabio.

“Pemilihan lokasi di dua kecamatan tersebut, karena di daerah tersebut, masih banyak lahan tidur yang belum dimanfaatkan,” kata Ilman di Amuntai, Senin (17/9/2018).

Melalui program optimalisasi tersebut, petani dibantu herbisida agar bisa membuka lahan. Ilman mengatakan, pada lahan pertanian di Kecamatan Babirik dan Sungai Pandan telah dikembangkan lahan tanaman padi yang bisa dua kali tanam dan dua kali panen.

Sehingga pembukaan lahan pertanian baru, diharapkan berpotensi meningkatkan produksi padi di daerah tersebut.

Koordinator Penyuluh Pertanian HSU, Dindin Rustandi mengatakan, saat ini pihaknya melakukan kerja sama dengan Dirjen Pertanian Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) Banjarbaru, untuk optimalisasi lahan dua kali tanam dan dua kali panen seluas 50 ha.

“Kita mengkoordinir di dua kecamatan tersebut, dengan syarat-syarat tertentu meliputi lahan sorong dan lebak dangkal.

Sehingga, apabila lahan pertanian tersebut mengalami banjir pada musim hujan, dapat ditanggulangi dengan tanggul-tanggul yang telah dibuat.

Musim penghujan, kata Dindin, memang menjadi momok karena lahan pertanian di HSU merupakan lahan lebak atau rawa, sebaliknya saat musim kemarau, menjadi berkah karena petani bisa bercocok tanam dilahan yang subur.

Lihat juga...