Menahan Lonjakan Harga Beras dengan Jurus Impor

Beras - Dok: CDN

“Problem utama terkait impor beras adalah kemampuan Bulog menyerap beras atau gabah hasil produksi dalam negeri,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ketua Bidang Perdagangan Kadin Provinsi Sulteng, Achrul Udaya, meminta pemerintah mengkaji ulang kebijakan untuk mengimpor beras karena hal itu justru akan merugikan petani.

Menurut dia, stok beras dikuasai Perum Bulog hingga saat ini cukup memadai dan di beberapa daerah, termasuk di Pulau Sulawesi seperti Sulsel, Sulbar dan Sulteng sedang berlangsung panen.

Jika pemerintah tetap mengimpor beras di tengah-tengah petani sedang panen raya di beberapa daerah di Tanah Air, bisa-bisa harga gabah/beras di tingkat petani anjlok karena beras impor masuk.

Kalau harga gabah/beras di tingkat petani sampai anjlok, menurut dia, petani yang menderita kerugian.

“Seharusnya, pemerintah melindungi petani agar tidak merugi dan mereka tetap bergairah menanam padi. Jangan sampai petani kurang lagi bergairah menamam padi dan mengalifungsikan lahan pertanian menjadi lahan untuk kebutuhan lainnya,” katanya.

Jika hal itu terjadi, maka produksi beras dalam negeri terancam akan turun. Dan kalau produksi petani menurun, maka mau tidak mau, negeri ini akan tergantung lagi pada impor beras. (Ant)

Lihat juga...