Seruyan Kembangkan Padi Organik 2.000 Hektare
KUALA PEMBUANG – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, mulai mengembangkan tanaman padi organik seluas 2.000 hektare di sejumlah kecamatan di daerah tersebut.
“Untuk 2018 pengembangan padi organik kita lakukan di enam kecamatan,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Seruyan, Sugian Noor, di Kuala Pembuang, Sabtu.
Ia mengatakan, pengembangan padi organik dilakukan di enam kecamatan, yakni Kecamatan Seruyan Hilir seluas 500 hektare, Kecamatan Danau Sembuluh 130 hektare, Kecamatan Hanau 280 hektare, Kecamatan Asam Baru 413 hektare, Kecamatan Batu Ampar 283 hektare dan Seruyan Hilir Timur 394 hektare.
“Bantuan pengembangan padi organik yang nanti diberikan kepada petani berupa benih unggul, pupuk organik, dekomposer, zat pertumbuhan, zat perangsang tumbuh,” katanya.
Ia menjelaskan, pengembangan tanaman organik berbeda dengan pertanian pada umum karena sangat menghindari penggunaan bahan-bahan kimia pada lahan dan tanaman.
“Sedang pada pertanian biasa lebih banyak bergantung pada bahan-bahan kimia untuk mempercepat pertumbuhan dan panen, namun untuk jangka panjang menimbulkan dampak kurang bagus pada lahan,” katanya.
Di sejumlah di wilayah Pulau Jawa sudah banyak petani yang mulai mengembangkan tanaman padi secara organik. Bahkan untuk membasmi hama tikus tidak lagi menggunakan racun berbahan kimia, tapi dengan menggunakan musuh alami berupa burung hantu yang memangsa hama tikus.
“Petani juga mulai banyak mengembangkan padi organik karena beras yang dihasilkan lebih sehat serta memiliki nilai ekonomis lebih tinggi yang dipasarkan hingga ke supermarket-supermarket,” katanya.