Tak Miliki Komputer, Siswa SKB Sikka Ujian di Sekolah Lain

Editor: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Ketiadaan fasilitas komputer di sekolah Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Sikka di Kelurahan Madawat Kota Maumere, membuat sekolah tersebut setiap tahun harus menumpang di sekolah lainnya untuk melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dengan harus mengeluarkan biaya sewa.

“Untuk ujian masih menumpang di SMK1 Maumere sebab kami tidak memiliki komputer. Saat ini semua ujian berbasis komputer sehingga kami harus meminjam di sekolah tersebut dengan biaya sehari Rp1 juta,” sebut Kortensia Dou, Kepala Sekolah SKB Sikka, Kamis (20/9/2018).

Dulu ada bantuan komputer tahun 2008, sebanyak 10 unit dari pemerintah, kata Kortensia, tetapi sudah rusak. Saat ini sekolah tersebut hanya memiliki 2 buah komputer saja di kantornya, sementara guru lainnya menggunakan laptop pribadi.

Maria Valensia Oktavia siswa kelas 2 SMA Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Sikka. Foto : Ebed de Rosary

“Sebelumnya, selalu mendapatkan bantuan dari Dana Alokasi Khusus pemerintah pusat, tetapi saat ini belum. Sekolah ini belum terakreditasi sehingga berada di bawah naungan PKBM St. Laurensius,” ungkapnya.

SKB Sikka, sebut Kortensia, memiliki 15 tenaga pengajar atau tutor. Gajinya mendapat bantuan dana dari APBD II Sikka atau Dana Alokasi Umum untuk honor tutor paket A atau setara SD dan paket B setara SMP sebesar Rp750 ribu pada tahun 2017. Sebelumnya hanya sebesar Rp250 ribu saja.

“Sementara untuk tutor di SMA atau paket C, pembayaran gaji sudah dialihkan ke provinsi. Kami baru memasukkan permintaan dana ke provinsi untuk 6 orang tutor. Tetapi mereka juga mengajar di paket B atau SMP sehingga mendapatkan honor dari Pemda Sikka,” terangnya.

Lihat juga...