Tingkatkan Pendapatan Masyarakat, Pemkab Lebak Galakkan Ternak Kerbau
Editor: Satmoko Budi Santoso
LEBAK – Bupati Lebak, Provinsi Banten, Iti Octavia mengatakan pihaknya akan lebih mengembangkan peternakan kerbau guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat di wilayahnya.
“Kami berharap usaha peternakan kerbau dijadikan pendapatan tetap ekonomi masyarakat,” kata Iti saat membuka karnaval kerbau pada Festival Seni Multatuli di Lebak, Banten, Minggu.
Menurut dia, sentra peternakan kerbau di Kabupaten Lebak tersebar di Kecamatan Cikulur, Cileles, Panggarangan, Sajira, dan Muncang.
Masyarakat di daerah itu, lanjutnya, mengandalkan pendapatan ekonomi dari usaha peternakan kerbau.
Bahkan, para peternak setempat merasa kewalahan atas tingginya permintaan ternak kurban saat Idul Adha dan memasok kebutuhan ke luar daerah.
Karena itu, Iti mengatakan pemerintah daerah mendorong masyarakat terus mengembangkan peternakan kerbau guna meningkatkan pendapatan ekonomi.
Kerbau, tambahnya, juga bisa menjadi aset berharga bagi masyarakat.
“Kami minta masyarakat tingkatkan kualitas kerbau agar memiliki nilai jual tinggi,” katanya.
Menurut Bupati, kerbau juga sebagai upaya mengembangkan kearifan lokal di masyarakat, karena kerbau menjadi alat membajak sawah.
Meski sekarang sudah digantikan mesin traktor, tetapi kerbau bisa dikembangbiakan, sehingga meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Saat ini, harga kerbau bisa menembus Rp30 juta sampai Rp50 juta per ekor, kata Iti.
Bupati juga mengatakan, kegiatan menggelar karnaval kerbau pada Festival Seni Multatuli bertujuan untuk memajukan pengetahuan sejarah kerbau di Kabupaten Lebak.
Dalam buku sejarah “Max Havelaar”, diceritakan kerbau adalah hewan kesayangan Saija dan Adinda.