TKI Ilegal Sering Alami Hilang Kontak
Editor: Satmoko Budi Santoso
JEMBER – Banyaknya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berangkat secara ilegal atau melalui calo sering menjadi korban penipuan. Bahkan TKI sering tidak mendapatkan haknya karena dirampas sang calo yang menguasainya dan sering terjadi hilang kontak.
Tidak jarang pula TKI menjadi korban penjualan manusia (human trafficking). Kasus ini, meski sering terjadi, namun nampaknya tidak membuat jera calon TKI yang masih menggunakan calo tenaga kerja.
Koordinator Jangkar Bumi (Jaringan Lingkar Buruh Migran Indonesia) Jawa Timur, Mohamad Rosul mengatakan, persoalan TKI itu dimulai dari sebelum berangkat. Karena semuanya berawal dari legalitas keberangkatan TKI yang bersangkutan.
“Kita akui, keberangkatan TKI itu, ada jalur legal, dan ilegal. Untuk kasus-kasus yang lost contact (hilang dan susah dihubungi) itu, melalui jalur ilegal. Biasanya, ketika TKI lewat ilegal, sampai di negara tujuannya, sudah pasti dijual oleh agen,” kata Mohammad Rosul, Minggu (9/9/2018).
Menurut Rosul, karena TKI yang ilegal itu dilarang menggunakan telepon seluler selama bekerja di majikannya. Biasanya, mereka dilarang menggunakan handphone dengan alasan agar fokus bekerja, bahkan sampai diambil majikan. Padahal menggunakan handphone tidak ada larangan, selama tahu batasan.
“Menggunakan handphone untuk menghubungi sanak saudara, itu hak TKI sebenarnya, jika melalui jalur legal berangkatnya,” terangnya.
Mohmamad Rosul menambahkan, pihaknya tidak ingin, para calon TKI itu terjerumus berangkat ke luar negeri, dengan melalui agen-agen tidak bertanggung jawab.
“Akan lebih baik lewat yang legal saja, lebih aman dan terpantau keberadaannya,” tandasnya.