UNICEF-Dinkes Tetapkan 12 SD Percontohan Sekolah Sehat
Menurutnya, dengan adanya kegiatan sekolah model sehat itu, jumlah kehadiran siswa meningkat dari 84 persen menjadi 92 persen, penurunan jumlah siswa yang sakit dari 43 orang menjadi 26 orang atau sekitar 60 persen.
Dia menambahkan, di sekolah sehat juga dilaksanaan pemeriksaan berkala selama 2 kali dalam setahun kepada semua siswa.
Lebih lanjut Ilham mengatakan, program kekinian sekolah model sehat ini dikuatkan dengan Peraturan Bersama 4 Menteri, Nomor: 6/X/PB Tahun 2014, Nomor 81 Tahun 2018 tentang Pembinaan UKS dan SK Wali Kota Palu tentang Tim Pembina dan Sekretariat UKS sejak tahun 2011.
“Selain itu adanya dukungan yang sangat luar biasa dari Kemenag tentang pentingnya ruang UKS dan PHBS di sekolah serta dukungan dana untuk pelatihan dokter kecil dan UKS melalui Dinas Pendidikan,” tuturnya.
Namun begitu, lanjut Ilham, masih ada sejumlah kelemahan program tersebut, yakni belum semua sekolah memiliki guru pembina UKS dan dokter kecil sekolah yang sudah mahir.
“Juga masih banyak orang tua siswa yang kurang paham tentang manfaat imunisasi yang dilaksanakan di sekolah,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Ilham, masih terbatasnya pengetahuan kader kesehatan sekolah tentang PPPK dan ilmu kesehatan praktis serta penyuluhan tentang PHBS, sehingga perlu terus ditingkatkan lagi.
“Walaupun sudah diterapkan tetapi masalahnya masih ada siswa yang belum menerapkan budaya cuci tangan pakai sabun di sekolah, apalagi di lingkungan rumahnya,” tutup Ilham. (Ant)