Desa Mandiri Lestari Tamanmartani Miliki Potensi Batik Berkualitas

Editor: Mahadeva WS

YOGYAKARTA – Desa Mandiri Lestari Tamanmartani Kalasan Sleman, memiliki potensi usaha batik yang sangat potensial untuk dikembangkan. Selain memiliki karakteristik yang khas, batik yang dihasilkan desa binaan Yayasan Damandiri tersebut, sudah mampu merambah ke pasar luar negeri. 

Adalah Hariyadi (48), warga Dusun Bogem RT 06 RW 02, Tamanmartani, pelaku usaha batik tersebut. Dia memulai usaha batik, khususnya batik tulis 18 tahun lalu. Selain memenuhi pasaran dalam negeri seperti Kalimantan dan Bali, lelaki lulusan Sekolah menengah Industri Kerajinan (SMIK) tersebut, bahkan pernah memasarkan langsung hasil karyanya hingga ke Swiss.

“Awalnya saya kerja di Yayasan Sosial Indonesia dan Swiss dalam bidang batik. Disana saya sempat mengajarkan proses pembuatan batik pada orang-orang Swiss. Setelah itu saya lalu bekerja di batik sekitar Jalan Magelang. Tapi saya nyambi buat batik sendiri dan saya pasarkan secara langsung di Swiss,” katanya, Rabu (3/10/2018).

Setelah mampu mendirikan usaha batik secara mandiri, Hari kemudian mengaku dipertemukan dengan Istri Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X, yakni GKR Hemas. Dari situlah usaha batiknya berkembang pesat, dan dikenal di Yogyakarta. Dia pun kerap mengikuti sejumlah pameran besar, termasuk fashion show di Jakarta.

Hariyadi menunjukkan salah satu karya batiknya – Foto: Jatmika H Kusmargana

“Jadi waktu itu saya ikut pameran di sekitar Kalasan. Lalu ada kunjungan GKR Hemas. Setelah lihat batik saya, beliau kaget dan bilang disini ada batik bagus kok tidak bilang. Akhirnya saya dikenalkan dengan Deperindakop DIY. Dan ditawari untuk ikut pameran-pameran di Jakarta,” tuturnya.

Lihat juga...