Diserang Hama, Produksi Padi di Penengahan Menurun

Editor: Mahadeva WS

Dampak hama wereng membuat rumpun padi roboh, sehingga tidak bisa dipanen secara manual menggunakan alat perontok. Selain itu, gabah juga mengalami penurunan kualitas dan kuantitas. Pada satu petak sawah sebelumnya bisa menghasilkan dua karung beras, kini hanya mendapatkan satu karung gabah kering panen.

Muda (34), salah satu petani di Desa Pasuruan menyebut, hama burung dihalau dengan menunggu setiap pagi sejak pukul 05.30 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Proses menghalau burung juga dilakukan saat sore, pada pukul 15.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. “Dampak hama burung yang memangsa padi memang bisa diatasi asal rajin menghalau burung terutama saat bulir padi masih muda,” terangnya.

Muda menyebut, pada masa tanam sebelumnya, hama burung masih bisa diatasi meski dampaknya tetap akan mengurangi produksi panen padi. Dia juga tidak menampik, produksi padi dipastikan akan mengalami penurunan dibandingkan ketika tidak ada hama burung pipit.

Cara manual mengusir hama burung, dilakukan dengan membuat penghalau hama burung menggunakan plastik bekas bungkus makanan, bendera serta kaleng berisi kerikil untuuk menciptakan suara berisik. Semua plastik dan kaleng tersebut dihubungkan dengan tali untuk digerakan mengusir hama burung.

Petani lain Suwondo (30), yang memiliki tanaman padi berusia lebih dari 50 hari setelah tanam menyebut, tanaman padi miliknya terkena hama wereng. Hama wereng muncul dari sejumlah lahan sawah yang sebelumnya sudah dipanen, dan pindah ke areal persawahan milikinya. Langkah penanggulangan hama wereng dilakukan dengan proses penyemprotan menggunakan insektisida. Proses penyemprotan dilakukan untuk memulihkan kondisi rumpun padi yang dimiliki. Akibat hama wereng tanaman padi menguning seperti terbakar.

Lihat juga...