Ditemukan 58 Kasus Kaki Ganjah di Batanghari

Pemberian obat Filariasis pada anak-anak sekolah dasar oleh petugas Dinas Kesehatan. Foto : Ebed de Rosary

JAMBI — Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari, Jambi dalam beberapa tahun terakhir menemukan 58 kasus penderita penyakit kaki gajah atau filariasis dan tengah dilakukan upaya pengobatan agar penyakit tersebut tidak menular kembali.

“Saat ini pemerintah kabupaten melalui dinas kesehatan sedang berupaya maksimal untuk melakukan pencegahan penularannya melalui pengobatan terhadap para korban kaki gajah tersebut,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari, dr Elvi Yennie, Sabtu (27/10/2018).

Ke-58 orang yang mengidap penyakit filariasis tersebut tersebar di dua kecamatan di Kabupaten Batanghari, yakni 55 orang di Kecamatan Pemayung dan tiga orang di Kecamatan Batin XXIV.

Saat ini para penderita penyakit filariasis tersebut sudah ditangani dinas kesehatan daerah itu dan berada dalam perawatan pihak keluarga.

“Kondisi para pengidap penyakit filariasis tersebut terus dipantau oleh pihak puskesmas terdekat dan mereka diharapkan penyakit tersebut tidak menular lagi,” kata Elvi.

Kabupaten Batanghari sedang melakukan upaya pengobatan dengan pencegahan menuju eliminasi penyakit kaki gajah atau filariasis di beberapa daerah di kabupaten tersebut.

Saat ini Kabupaten Batanghari menuju tahapan “eleminiasi filariasis” setelah beberapa waktu lalu dinas kesehatan melaksanakan tahap Tas 1.

Dari tahun 2011 sampai dengan 2015 Kabupaten Batanghari melaksanakan pengobatan massal filariasis atau kaki gajah. Dalam pengobatan masal tersebut masyarakat di daerah itu diberikan obat cacing Abindazol dan DEC secara gratis.

Setelah dilakukan pengobatan masal selama lima tahun terhadap filariasis tersebut. Daerah itu bersama tim dari kementerian kesehatan melaksanakan evaluasi kembali, yakni evaluasi itu merupakan survei yang dilakukan untuk mengevaluasi terhadap pemberian obat filariasis secara massal itu dinyatakan berhasil atau tidak.

Lihat juga...