Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Foto: Dok. CDN
SOLO – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memastikan seluruh daerah yang ada di wilayahnya siap siaga menghadapi bencana alam. Hal ini diungkapkan menanggapi bencana yang melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Palu, Sulawesi Tengah.
Ia menegaskan, jenis kerawanan bencana di masing-masing daerah sudah diidentifikasi. Persiapan untuk siap siaga bencana juga telah dilakukan, baik di tingkat daerah maupun provinsi.
“Tiap bulan seluruh pergerakan lempeng dirapor ke saya. Jadi, sudah kita petakan. Untuk cuaca dan musim juga telah dicermati,” papar Ganjar, usai menghadiri kegiatan Konsulidasi Projo di Karanganyar, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (6/10/2018).
Jawa Tengah secara geogarfis daerahnya memiliki potensi bencana yang besar. Bahkan, hampir semua jenis bencana di dunia ada di Jawa Tengah. Misalnya, longsor, tsunami, erupsi atau gunung meletus, angin kencang maupun bencana banjir, seluruhnya ada dan tersebar di 35 kabupaten /kota yang ada.
“Tinggal saat ini yang perlu kita gencarkan adalah sosialisasi. Kita tekankan, masyarakat yang ada di daerah rawan bencana, agar ekstra hati-hati. Kita juga terus latih masyarakat untuk tanggap bencana untuk mengurangi jatuh korban,” terang dia.
Sejumlah wilayah yang berada di punggung bumi memiliki potensi longsor yang besar. Seperti Karanganyar, Banjarnegara, Temanggung, Kebumen dan Cilacap. Sementara wilayah yang ada di Pantai Utara memiliki potensi bencana banjir dan tsunami.
“Kalau untuk persiapan, Jawa Tengah, siap. Karena kita tinggal di ringfire, maka harus waspada,” imbuhnya.
Sementara itu, terkait bencana di Palu dan Donggala, Ganjar menyebut Jawa Tengah jika diperlukan untuk lokasi pengungsian korban bencana, siap menyediakan. Sedangkan penanganan korban di Sulawesi Tengah, Jawa Tengah sudah aktif dalam misi penyelamatan maupun bantuan sosial.
“Kalau dibutuhkan, kita siap. Misalnya, Jawa Tengah diminta, kita sediakan. Untuk korban bencana kita terus bantu. Tadi pagi kita juga berangkatkan petugas untuk misi kemanusiaan di Palu dan Donggala,” tandasnya.