Hari Batik, Ribuan Istri Tentara di Papua Barat Membatik
MANOKWARI — Ribuan istri tentara di jajaran Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari/Papua Barat, Selasa, membatik secara serentak memperingati Hari Batik Nasional 2018.
Ketua Dharma Pertiwi Daerah P-Kodam XVIII/Kasuari, Istriyani Wayangkau, mengatakan ini merupakan kegiatan serentak nasional yang digelar untuk memecahkan rekor MURI.
“Batik mempersatukan daerah, melalui kegiatan ini batik Indonesia agar lebih dikenal sehingga tidak diklaim oleh nagara lain,” kata Istriyani di Manokwari, Selasa (2/10/2018).
Di Papua Barat, lanjut Istriyani, kegiatan ini dilaksanakan di Markas Kodam, Korem, Kodim serta seluruh satuan lain, termasuk satuan TNI Angkatan Laut di Daerah tersebut.
Membatik yang menggunakan cara manual tersebut menampilkan puluhan motif batik Papua. Ia mengemukakan, hampir seluruh daerah di Indonesia memiliki batik dengan ciri khas masing-masing, termasuk Papua Barat dan Papua.
“Kita punya Batik Papua ini, motifnya beragam. Batik Papua pun sudah beredar secara luas di pasaran, namun sayang di sini belum ada industri batik asli Papua, semua masih diproduksi di Jawa,” kata dia lagi.
Momentum hari Batik Nasional diharapkan mendorong seniman serta pelaku usaha di daerah tersebut untuk mengembangkan industri batik di Papua Barat.
“Tidak sekadar menangkap peluang ekonomi, tapi juga untuk menjaga agar kekayaan ini tidak musnah dan jangan lupa kita punya cukup banyak seniman pencipta batik. Harus kita bantu agar mereka bisa terus berkarya,” sebut Istriyani lagi.
UNESCO, kata dia, sudah menetapkan batik Indonesia sebagai salah satu warisan dunia. Hal ini sebagai bentuk pengakuan internasional terhadap budaya Indonesia. “Kita harus jaga batik ini, terutama batik Papua juga seniman Papua pencipta batik yang selama ini karyanya kita nikmati,” pungkasnya. (Ant)