Kemenpar Galakkan Pembenahan Wisata Halal

Editor: Koko Triarko

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Rizky Handayani Mustafa. -Foto: Sri Sugiarti
JAKARTA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan kunjungan mancanegara (wisman), terutama muslim dari Timur Tengah, masuk ke Indonesia mencapai 20 juta orang pada 2020 nanti. 
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Rizky Handayani Mustafa, mengatakan, untuk mencapai target tersebut, sejumlah kegiatan digalakkan, terutama pada sektor wisata halal.
“Kita optimis, target 20 juta wisman muslim ke Indonesia tercapai. Kita pun menggalakkan pembenahan di area wisata halal, seperti di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), misalnya pascagempa ini,” kata Rizky, kepada Cendana News di Jakarta, Selasa (30/10/2018).
Untuk memulihkan Lombok menjadi destinasi wisata halal pascagempa yang terjadi pada 5 Agustus 2018, jelas dia, semua kementerian bersinergi dengan tugasnya masing-masing membenahi Lombok.
Contohnya,  Kementerian Pekerjaan Umum memperbaiki jalan yang mengarah ke area wisata halal. Sedangkan Kemenpar berupaya meningkatkan branding wisata halal di Lombok. Dengan mengadakan pemulihan, baik terhadap pelaku industri maupun image dari destinasi tersebut.
“Di Lombok banyak dermaga yang rusak, langsung diperbaiki. Ada pemulihan area wisata halal. Ini dalam upaya meningkatkan kunjungan wisman, branding-nya harus kencang,” ujar Kiki, demikian panggilannya.
Tentu, kata dia, Kemenpar tidak bisa bekerja sendiri. Harus ada sinergi dengan pelaku usaha, masyarakat, pegiat pariwisata dan bahkan wisman yang memang sudah sangat mencintai area wisata halal di Lombok.
Contohnya, sebut Kiki, wisman muslim asal Malaysia, banyak sekali yang datang ke Lombok pascagempa. Mereka tidak hanya ingin wisata, tapi ketika Lombok terkena masalah, mereka tidak menghindar, tapi datang membantu untuk kemudian memberikan kesan kepada wisman lainnya, bahwa wisata halal di Lombok akan kembali nyaman.
“Kami optimis, kunjungan wisman wisata halal di Indonesia terus meningkat,” ujarnya.
Ada pun target wisatawan tahun ini, menurutnya, Kemenpar menargetkan 17 juta orang, termasuk di dalamnya wiswan muslim.
Menurutnya, wisata halal ini harus dikemas dengan pondasi religius yang hakiki. Karena  sektor ini merupakan salah satu aspek untuk peningkatkan ekonomi syariah di Indonesia.
Maka, dalam pengembangan wisata ini harus mendorong bagi penyedia layanan wisata muslim, untuk memberikan label halal dalam produknya. Seperti makanan dan minuman serta hotel harus memberikan fasilitas yang ramah muslim.
Terpenting lagi, tambah dia, dalam pengukur layak suatu daerah dijadikan area wisata halal adalah dengan mengacu pada Global Muslim Travel Index (GMTI).
“GMTI adalah acuan wisata halal yang dipakai setiap negara, di mana marketnya bisa memberikan pelayanan yang nyaman bagi wisman muslim,” tandasnya.
Lihat juga...