Ketua HKTI Tekankan Pentingnya Amnesti Data Pangan
JAKARTA – Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Fadli Zon, menekankan pentingnya amnesti data pada peringatan Hari Pangan Sedunia sebagai upaya untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
“Di Hari Pangan Sedunia, yang diperingati tiap tanggal 16 Oktober, sangat penting untuk kembali mengingat kebijakan ‘data amnesty’ sebagai salah satu syarat untuk mencapai kedaulatan pangan,” kata Ketua HKTI Fadli Zon dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, tanpa ada konsolidasi data, maka tidak akan bisa merumuskan kebijakan pangan yang benar.
Fadli yang juga menjabat Wakil Ketua DPR itu menegaskan bahwa masalah data ini sangatlah penting.
“Kita tidak pernah sinkron jika bicara mengenai data. Soal kemiskinan, misalnya,” paparnya.
Politisi Gerindra itu berpendapat bahwa fenomena kekacauan data terindikasi dari adanya perbedaan antara satu instansi dengan instansi yang lain.
“Ketidaksinkronan data juga banyak terjadi di sektor pertanian,” ucapnya.
Ia menyebutkan, pada Januari lalu, misalnya, Kementerian Pertanian menyebutkan produksi beras surplus, tapi Kementerian Perdagangan ternyata menyatakan perlu impor beras.
Fadli mengingatkan bahwa bila datanya saja sudah tidak akurat, maka bagaimana akan dapat dirumuskan kebijakan publik yang tepat.
“Pemerintah seharusnya merasa dirugikan oleh silang sengkarut data tersebut, karena bisa dipastikan semua kebijakan pemerintah jadi tak efektif,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, untuk memperbaiki data demi agenda kedaulatan pangan, HKTI mengusulkan perlu diadakan kebijakan semacam pengampunan data, atau amnesti data.