Korban Gempa di Sigi Butuh Obat-obatan

Editor: Mahadeva WS

SIGI – Warga terdampak gempa dan tsunami Palu, Donggala, Sigi, Parigi Moutong dan Pasang Kayu, hingga Sabtu (13/10/2018) masih banyak yang tinggal di sejumlah titik pengungsian. Posko pengungsian yang dibuat di lapangan, berupa tenda, seperti di titik pengungsian di depan Kodim 1306/Donggala.

Setelah penetapan masa tanggap darurat bencana tahap kedua, yang ditetapkan dua pekan sejak Sabtu (13/10/2018) hingga Minggu (28/10/2018) mendatang, warga mulai melakukan perbaikan rumah secara swadaya. Dan selama proses perbaikan dilakukan, warga tetap tingal di tenda pengungsian.

Warga di Desa Omo,Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah membangun tenda darurat disamping rumah yang ambruk [Foto: Henk Widi]
Tinggal di tenda seperti yang dialami Heni, warga Desa Sulasa, Kecamatan Kulawi yang rumahnya rusak berat karena roboh diguncang gempa. Tinggal di tenda, membuat Dia rentan terpapar penyakit, akibat kondisi cuaca tidak bersahabat. “Saya mengalami mual, pusing serta gatal-gatal karena gigitan nyamuk. Obat dari tim medis yang melakukan pemeriksaan kesehatan, sudah habis,” ujar Heni salah saat ditemui Cendana News, Sabtu (13/10/2018).

Heni menyebut, sangat memerlukan bantuan obat-obatan, sanitasi, tenda, selimut, kelambu serta peralatan anak-anak. Dia menyebut, sudah mendapatkan bantuan sembilan bahan pokok (Sembako) berupa mie instan, beras, serta bahan makanan lain. Dua pekan pasca gempa, hujan yang melanda, membuat warga kedinginan saat beristirahat di dalam tenda. Dan selama dua pekan terakhir, sang suami disibukan dengan upaya membuat rumah sementara dari bambu, agar Dia dan keluarganya tidak tinggal di tenda.

Lihat juga...