Manajer Tabur Puja Ini Intens Belajar dari Pengalaman
Editor: Satmoko Budi Santoso
Terlepas dari persoalan tentang kondisi Posdaya, Meno mengaku, memang tidak bisa dibantah bahwa pertumbuhan ekonomi dengan hadirnya Tabur Puja sangat bagus. Dari memiliki usaha dagang di halaman sekolah, hingga berhasil mendirikan warung di rumah.
Tabur Puja dari dulu hingga sekarang, bisa dikatakan penyelamat kondisi ekonomi masyarakat, dari keadaan prasejahtera menjadi sejahtera. Untuk itu, agar hal yang dilakukan oleh Tabur Puja untuk masyarakat di Padang tepat sasaran, rencana ke depan, lebih jeli dalam memberi pinjaman modal usaha kepada masyarakat.
“Dari persoalan yang saya hadapi dulu itu, menjadi pelajaran bagi saya untuk memperbaiki sejumlah kekurangan untuk di waktu mendatang. Saya juga telah menerapkan sejumlah ketentuan untuk memimpin Tabur Puja di Padang,” jelasnya.
Meno menyatakan, untuk mengantisipasi persoalan adanya pengajuan pinjaman yang dananya apabila cair dipindahkan ke orang lain itu, dirinya menekankan kepada 6 orang AK yang bertugas di 38 Posdaya untuk benar-benar memastikan kalau masyarakat yang mengajukan pinjaman modal usaha itu adalah orang yang bersangkutan. Jika tidak, maka AK harus menunda pencairan.
Menurutnya, AK bisa bekerja untuk lebih total dan lebih jeli menentukan, apakah masyarakat yang mengajukan pinjaman itu layak atau tidak, maka persoalan tunggakan kredit bisa diatasi.
“Yang melakukan wawancara itu adalah AK, segala bentuk kondisi kehidupan masyarakat yang mengajukan pinjaman itu, AK yang lebih tahu. Jadi saya meminta betul supaya AK lebih tegas lagi menentukan, layak atau tidaknya masyarakat tersebut mendapat pinjaman modal usaha dari Tabur Puja,” ucapnya.