Melestarikan Tradisi Silat Betawi-Bekasi

Editor: Koko Triarko

BEKASI – Ondel-ondel, pangsi, peci, kembang kelapa menyeruak dalam keriaan milad keempat  Kumpulan Betawi Bekasi (Kumbesi) Raya, di halaman kantor Kelurahan Jatiasih, Kota Bekasi.
“Kegiatan bentuk pelestarian seni budaya lokal. Dunia boleh modern, kearifan lokal yang di dalamnya ada jati diri Betawi, wajib digali dan dikembangkan,” ujar Presiden Kumbesi, Mirod Syahrudin, akrab disapa Baba Roy, Minggu (7/10/2018).
Dikatakan, kegiatan itu bertepatan dengan Milad ke-4 Kumbesi, untuk memperingati berdirinya Kumbesi dan sebagai ajang temu kangen antara warga Kumbesi serta masyarakat sekitarnya. Sebagai ajang silaturahmi warga Betawi Bekasi dalam mempertahankan seni budaya silat.
Mirod Syahrudin akrab di sapa Baba Roy. -Foto: M Amin
Menurutnya, seni dan budaya bela diri silat harus menjadi identitas pemersatu bangsa, khususnya dalam menjaga keutuhan budaya Betawi Bekasi.  Hal itu menjadi tujuan utama  Kumbesi didirikan, untuk menjalin tali silaturahim antarmasyarakat Betawi Bekasi dan masyarakat sekitarnya.
“Kumbesi akan menjadi wadah dan terus menggali, mengembangkan dan melestarikan seni budaya Betawi di Bekasi Raya, ke depan tidak hanya silat, tetapi akan ada tari dan tradisi lainnya,” papar Babah Roy.
Lebih lanjut dia mengakui, perkembangan tradisi silat di Bekasi, khususnya wilayah Korwil I, kemajuannya cukup pesat dari tradisi silat anak dan dewasa. Tetapi, Kumbesi hanya sebagai wadah menjaga dan melestarikan warisan tradisi, belum menuju arah prestasi.
Berbagai budaya silat pun mengisi pertunjukkan di Milad ke-4 Kumbesi. Seperti silat Bodota, Deprok dengan jurusan dan keahlian seni dalam memainkan Toya (tongkat –red), dan deprok seni bela diri yang mengedepankan kecakapan dalam permainan senjata tajam seperti golok dan sejenisnya.
“Alhamdulillah, melihat Kota Bekasi di korwil satu kemajuannya cukup pesat, dari anak-anak sampai dewasa. Silat tradisi berbagai model pun tetap bertahan ada bodotan, deprok. Memang silat tradisional, inilah kesenian silat asli betawi jurus-jurusnya,” ungkapnya.
Kumbesi sebagai wadah perguruan silat, tanah merah, merdeka, banyak padepokan yang ada. Semua aliran akan ditampung di Kumbesi, karena tujuannya untuk pelestarian.
“Keutamaan dalam seni beladiri silat,  keindahannya relatif, sesuaikan dengan daerah masing-masing. Model Bekasi ada godotan, ini jurusnya berbeda orientasi kepada Toya penggunaan tongkat. Deprok penggunaan senjata tajam. Anak kecil pun bisa mahir menggunakan senjata tajam, karena terus berlatih,” kata Presiden Kumbesi.
Lihat juga...