Paska Gempa Sulteng, Warga Desa Salua Khawatirkan Banjir Bandang

Editor: Mahadeva WS

SIGI – Ratusan warga di Desa Salua, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Selatan, mulai mengkhawatirkan bahaya longsor dan banjir bandang, di daerahnya.

Yohanes,Kepala Desa Salua,Kecamatan Kulawi,Kabupaten Sigi,Sulawesi Tengah [Foto: Henk Widi]
Pasalnya, paska gempa bumi dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah, imbasnya terjadi kerusakan di desa yang berada di dekat sungai Salua dan perbukitan kabupaten Sigi tersebut. Yohanes, Kepala Desa Salua menyebut, paska gempa, sejumlah bukit di dekat Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) di wilayah tersebut longsor. Batu berjatuhan dan menutup aliran sungai.

Sejumlah titik akses jalan saat ini, mulai diperbaiki. Terutama yang berada di sekitar Desa Salua, Desa Tuva, yaitu jalan penghubung dengan kecamatan lain seperti, Kecamatan Kulawi Selatan, Dolo Barat, Dolo Selatan, Gumbasa. Perbaikan dengan alat berat milik Pemda Sigi, membuat warga kembali memiliki akses dengan normal, meski sebagian jalan masih tetap rusak.

Retakan jalan di sejumlah titik, hingga pekan kedua paska gempa, Jumat (29/9/2018) silam, belum diperbaiki dan sebagian masih dibiarkan rusak. “Saat gempa terjadi, aliran sungai Salua tertimbun longsoran dari lereng perbukitan dan membuat banjir bandang, bahkan pohon pohon besar ikut terbawa arus,” terang Yohanes, saat ditemui Cendana News, Sabtu (13/10/2018).

Volume air bertambah, akibat terbendung longsoran, membuat Desa Salua mengalami dampak bencana gempa berikut banjir bandang. Kondisi tersebut membuat sejumlah rumah mengalami kerusakan akibat gempa dan banjir bandang. Banjir mengakibatkan delapan warga meninggal dunia, luka ringan 175 orang, luka berat 25 orang, kerusakan rumah ringan 162 unit.

Lihat juga...