Pengamat Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,1 Persen

Ilustrasi Grafik Perkembangan Perekonomian - Foto: Dokumentasi CDN

JAKARTA — Ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh 5,1 persen sepanjang 2018 dan 2019 mendatang seiring masih berlanjutnya ketidakpastian ekonomi global yang akan memengaruhi perekonomian domestik.

“Ekonomi Indonesia tahun depan tidak akan sekencang yang diperkirakan. Tahun depan 5,1 persen dan tahun ini juga 5,1 persen,” kata pengamat ekonomi Agustinus Prasetyantoko di Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Menurut Rektor Universitas Katolik Atma Jaya itu, normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat dan juga pertumbuhan ekonomi AS yang meningkat namun menyebabkan pelebaran defisit fiskal di Negeri Paman Sam itu, menjadi ancaman tersendiri bagi ekonomi global terutama bagi negara-negara berkembang.

“Ada ketidakpastian dari sisi keuangan global, dan di sisi lain ada ketidakpastian dari sisi perdagangan. Likuiditas akan semakin ketat di domestik kita,” ujar Prasetyantoko.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang hanya tumbuh 5,1 persen, lanjutnya, maka implikasinya bagi dunia bisnis secara umum yaitu stagnansi dimana tidak ada peluang untuk tumbuh lebih tinggi.

“Tapi di luar ini, tentu ada beberapa sektor spesifik yang punya peluang baru. Misalnya juga soal pasar Afrika yang belum tergarap dengan baik dan di sana ada “demand” akan produk konsumsi yang tinggi mulai dari produk barang sampai jasa. Kalau bisa identifikasi negara apa butuhapa, pemerintah bisa dorong ekspor kita ke sana lebih tinggi,” katanya.

Selain itu, kendati ke depannya likuiditas diperkirakan akan semakin ketat dan berkurangnya suplai valas, namun suplai teknologi dan inovasi diproyeksikan akan meningkat. Hal ini juga perlu dimanfaatkan oleh Indonesia.

Lihat juga...