Potensi Konflik Tinggi, Gubernur Kaltim Ingatkan Pengelolaan Air
Editor: Satmoko Budi Santoso
BALIKPAPAN – Untuk menjaga ketersediaan air pada generasi mendatang, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, mengingatkan Pemerintah Daerah dan masyarakat membangun kepedulian terhadap pengelolaan air.
Pasalnya, konflik pemanfaatan air ke depan akan semakin tinggi, mengingat persoalan pencemaran juga semakin berat.
Menurut Isran Noor, permasalahan pencemaran akan semakin berat dan penyediaan air baku baik untuk rumah tangga, industri dan pertanian, dipastikan bakal semakin sulit.
“Ketersediaan air bukan hanya untuk generasi sekarang, tetapi juga harus kita pikirkan ketersediaanya untuk generasi mendatang,” jelasnya, Rabu (17/10/2018).
Isran mengatakan, diperlukan inovasi terbaik untuk membantu pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan pengelolaan air dan permasalahan pengelolaan sumber daya air yang dapat menjadi perhatian semua pihak.
Karena pengelolaan air tidak hanya urusan pemerintah, tetapi seluruh stake holder maupun masyarakat, sehingga pengelolaan dapat memberikan manfaat besar bagi siapa saja di daerahnya masing-masing.
Disebutkan, hingga saat ini jika melihat kondisi sungai di Kaltim, khususnya di Sungai Karang Mumus (SKM) sangat memprihatinkan. Bahkan, dengan adanya pendangkalan di SKM memberikan dampak yang cukup besar bagi masyarakat, misalnya banjir.
“Maka dari itu juga perlu perilaku hidup bersih dan sehat. Harus dilakukan dalam pengelolaan sumber daya air. Karena, air bisa menjadi sumber kehidupan, bisa juga menjadi sumber bahaya bagi masyarakat. Contohnya, banjir besar,” ujar Isran Noor.
Selain itu, pihaknya juga sangat mendukung program Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) Provinsi Kaltim dalam merumuskan program kebijakan daerah dalam pengendalian perubahan iklim di Kaltim.