Produktivitas Jambu Mete Petani Flotim, Meningkat

Editor: Satmoko Budi Santoso

LARANTUKA – Penjarangan tanaman jambu mete dengan cara menebang tanaman lain dan menyisakan beberapa tanaman saja, memudahkan hasil panen mete di kebun para petani. Jambu mete pun mengalami peningkatan produktivitas.

“Saya tahun lalu memangkas 30 pohon mete di dalam areal kebun yang sudah berbuah dan berumur sekitar 10 tahun. Saya memberi jarak setiap tanaman mete sekitar 4 sampai 5 meter dan hasilnya produksinya meningkat,” sebut Bernadus Ruron, warga desa Sina Malaka kecamatan Tanjung Bunga, kabupaten Flores Timur, Senin (8/10/2018).

Dulu, sebelum dilakukan penebangan atau penjarangan tanaman mete, kata Bernadus, dalam lahan seluas satu hektare, dirinya sekali panen dalam setahun hanya menghasilkan 2 ton saja. Tetapi setelah penjarangan hasilnya meningkat menjadi 30 ton,” jelasnya.

Bernadus Ruron, petani mete desa Sina Malaka kecamatan Tanjung Bunga kabupaten Flores Timur. Foto : Ebed de Rosary

Dikatakan Bernadus, awalnya petani tidak mau, termasuk dirinya. Sebab tanaman mete yang ditebang sudah berbuah selama 5 tahun. Pihaknya berpikir akan mengalami kerugian bila pohon tersebut ditebang.

“Pasti petani tidak mau menggunakan pola ini. Sebab kami sudah terbiasa menanam mete dengan jarak 2 sampai 3 meter setiap pohon. Namun setelah melihat hasil panen di kebun petani lainnya yang meningkat, saya akhirnya mencoba. Memang hasilnya luar biasa sebab baru pertama kali mengalami peningkatan,” ungkapnya.

Setelah melihat petani lainnya hasil panen meningkat, kata Bernadus, banyak petani mete di desa Sina Malaka dan desa-desa lainnya di kecamatan Tanjung Bunga, Ile Manidri dan Lewolema mulai mengikuti pola penjarangan tanaman mete.

Lihat juga...