Tiga WNI Jadi Korban Tanah Longsor di Penang
KUALA LUMPUR – Tiga Warga Negara Indonesia (WNI), menjadi korban musibah tanah longsor, di kawasan Paya Terubong, Telau, Georgetown, Penang, Jumat (19/10/2018).
“KJRI Penang menerima kabar, pada Jumat pukul 18.22 (waktu setempat), dan Satgas KJRI Penang langsung menuju lokasi untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut,” ujar Konsul Pensosbud KJRI Penang, Osrinikita Zubhana SH LLM, Sabtu (20/10/2018).
Osrinikita menyebut, kepolisian di lapangan mengatakan, sekira pukul 13.00 waktu setempat, saat sebagian orang sedang salat Jumat, terjadi longsor yang menyebabkan, 11 kontainer dan satu rumah tertimbun. “Korban jiwa tiga orang termasuk satu WNI yang sudah teridentifikasi atas nama Syamsul, 10 orang lagi masih belum ditemukan dan dikhawatirkan masih tertimbun tanah, dua orang diantaranya adalah WNI atas nama Bahtiar dan Subaeri,” katanya.
Di TKP, Satgas bertemu dengan Istri Subaeri dan istri Bahtiar. “Ketika tanah longsor, keduanya berada di TKP. Kedua istri korban dan seluruh korban tidak memiliki permit atau izin tinggal,” katanya.
Dari konfirmasi Satgas KJRI Penang ke Forensik RS Pulau Pinang, didapatkan hasil post mortem Syamsul, yang meninggal karena cidera. Selanjutnya rumah sakit akan melakukan tes DNA keluarga. Satgas juga melihat langsung jenazah, dan memperoleh informasi bahwa proses pemulangan atau pemakaman jenazah sudah bisa dilakukan.
Perusahaan utama dalam proyek di lokasi tersebut, Mira Gas Sdn Bhd menyebut, ketiga WNI bekerja pada perusahaan subs kontraktor Soil Mechanic, yang belum dapat dihubungi. Menurut informasi yang diterima, pekerjaan mereka sudah selesai sejak (28/9/2018). Satgas KJRI akan terus mengawal kasus tersebut. “Namun masih ada pekerja yang tinggal di lokasi, karena masih menunggu pekerjaan baru, dan takut keluar dari kawasan karena tidak memiliki permit,” jelasnya. (Ant)