YOGYAKARTA – Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta petani di provinsi ini mulai membersihkan saluran irigasi atau drainase di sekitar lahan pertanian mereka untuk mengantisipasi sawah tergenang saat hujan deras.
Kepala Dinas Pertanian DIY, Sasongko, di Yogyakarta, Minggu, mengatakan, sejauh ini di DIY belum ada peringatan cuaca ekstrim yang berakibat hujan deras hingga mengancam genangan lahan pertanian, namun potensinya perlu diantisipasi.
“Sepanjang tidak ada cuaca ekstrim seperti Badai Cempaka lahan pertanian aman, kemudian selama ini kita di DIY juga relatif aman sepanjang petani sudah membersihkan saluran-saluran drainasenya,” katanya.
Menurut dia, pada musim hujan 2017 di wilayah DIY terdampak badai Cempaka yang itu membuat hujan ekstrim atau hujan deras dengan waktu lama, selain menggenangi pemukiman penduduk, juga merendam sebagian lahan pertanian.
“Kemarin ada banjir itu karena ada saluran yang tertutup, nah yang ini menyebabkan sawah tergenang. Kita sudah minta bersihkan saluran saluran yang ada, sehingga kalau hujan air segera mengalir dan tidak menggenang,” katanya.
Sasongko mengatakan, secara detil berapa luas lahan pertanian yang terdampak banjir tahun lalu pihaknya mengaku tidak hafal, karena ada di masing-masing kabupaten di DIY, akan tetapi dampaknya tidak signifikan.
“Saya lupa datanya tapi tidak terlalu banyak, karena setelah seminggu surut airnya, dan tanaman padi masih bisa hidup kembali, kemarin kan musim hujan banyak tanaman padi, padi relatif tahan terhadap genangan,” katanya.
Namun demikian, kata dia, untuk tanaman di luar padi memang berdampak, termasuk beberapa luas lahan sawah yang mengalami kerusakan, meski demikian, untuk penanganannya sudah difasilitasi dengan dibantu benih dan sebagainya.