Berusia Setengah Abad, Lex Nederlof Pebalap Tertua di Tour de Singkarak

Redaktur: ME. Bijo Dirajo

BUKITTINGGI — Di balapan MotoGP ada sosok Valentino Rossi yang masih konsisten meski usia tidak muda lagi. Keberadaannya membuat masyarakat di dunia ini bersemangat menyaksikan balapan. Bahkan poster dan nomor motor 46 menjadi tren tersendiri. 

Begitu juga di gelaran balap sepeda internasional Tour de Singkarak yang kini sudah memasuki tahun ke-10 di Sumatera Barat. Ada sosok yang bisa disandingkan dengan sosok Valentino Rossi, yakni Lex Nederlof pria kelahiran 1966 yang berasal dari Belanda.

Lex Nederlof sebenarnya pebalap yang sudah tidak asing lagi bagi Tour de Singkarak dan juga masyarakat di Minangkabau. Pria yang memiliki nama lengkap Leendert Arie Nederlof ini, sudah tidak muda lagi, di 2018, ia sudah mengukir usia melampaui setengah abad atau 52 tahun.

Pria yang dikenal dengan spesialis sprinters dari Nex CCN Team Laos, telah menjadi peserta Tour de Singkarak sejak tahun 2011 lalu. Baginya, Tour de Singkarak bukanlah hal baru, mulai dari rutenya, keindahan alamnya, dan juga masyarakatnya.

“Soal jalan di Sumatera Barat ini mungkin saya yang lebih tahu dari masyarakat di daerah ini. Karena ini tahun ke-7 saya di Tour de Singkarak,” candanya, Jumat (9/11/2018).

Nederlof dikenal sosok yang menyenangkan bagi masyarakat di Sumatera Barat. Hampir di setiap kedatangan di berbagai daerah dalam rute yang ditempuh, ia tidak pernah menolak jika ada yang meminta berfoto. Hal ini dikarenakan masyarakat di Sumatera Barat, adalah keluarganya.

Menurutnya, setiap timnya menerima undangan dari penyelenggara, ia merasa ada panggilan untuk pulang kampung. Saking seringnya ia datang, rasa rindu dengan alam, masakan, keramahan masyarakat, dan keindahan desanya, melekat di ingatannya.

Lihat juga...