Bursa Inovasi Desa di Aceh Barat Lahirkan Ide Kreatif
BANDA ACEH — Bupati Aceh Barat, Ramli MS, menyatakan inovasi yang dikembangkan untuk pembangunan gampong/desa di kabupaten setempat harus mempertimbangkan budaya dan kearifan lokal.
“Artinya beragam inovasi boleh-boleh saja dilakukan, tapi tetap mempertimbangkan budaya dan kearifan lokal daerah seperti yang dilakukan oleh negara Jepang,” kata Ramli MS di Pasi Pinang, Meureubo, Aceh, Rabu (28/11/2018).
Meskipun demikian, dalam setiap inovasi yang dilakukan boleh saja dilakukan, namun harus mempertimbangkan budaya lokal atau kearifan lokal, seperti yang telah dilakukan oleh negara lain seperti Jepang.
Ramli mengapresiasi terhadap kegiatan bursa inovasi desa yang digelar di kabupaten setempat guna melahirkan ide-ide kreatif dalam membangun daerah yang dimulai dari gampong.
“Kegiatan ini akan memberikan ide-ide kreatif dalam pembangunan dan tetap mempertimbangkan kearifan lokal yang ada di Aceh Barat khususnya dan Aceh umumnya,” katanya.
Ia juga berpesan program inovasi desa tersebut juga dapat dipadukan dengan program Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, misalnya pengelolaan dana desa Rp15 juta/kepala keluarga (KK) dan setiap gampong diberi dana sebesar Rp150 juta.
“Saya berharap peserta yang hadir dapat menerapkan apa yang diperoleh pada kegiatan Bursa Inovasi Desa, agar desa lebih makmur dan lebih terbangun di masa mendatang,” katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Kabupaten Aceh Barat, Hasballah, mengatakan salah satu tujuan dari program Bursa Inovasi Desa Kabupaten Aceh Barat Tahun 2018 adalah memperkenalkan inisiatif atau inovasi masyarakat.
“Program ini merupakan kegiatan utama penyelenggaraan program inovasi desa yang diluncurkan oleh Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi,” katanya di kegiatan inovasi desa Kabupaten Aceh Barat 2018 yang dipusatkan di Gedung Olahraga dan Seni (GOS) kabupaten setempat. (Ant)