Cegah Diabetes Gestational, Ibu Hamil Perlu Cek Gula Darah Rutin

Editor: Mahadeva

Shandy Perkasa, SpPD – Foto Ranny Supusepa

JAKARTA – Dari sekian banyak jenis diabetes yang dikenal di ilmu kedokteran, ada satu jenis, yang hanya dialami oleh ibu hamil. Diabetes ini dikenal dengan nama, Gestational Diabetes. Secara umum, kondisi tingginya kandungan gula di darah ibu hamil, akan hilang setelah proses melahirkan terjadi.

Dokter RS Cendana, dr. Shandy Perkasa, SpPD, dalam kondisi Gestational Diabetes, kandungan gula darah si ibu hamil sebelum melahirkan normal. Tetapi, terjadi perubahan di sekira minggu ke-24 hingga minggu ke-28 kehamilan. “Normalnya, akan hilang usai melahirkan. Tapi ada kecenderungan, jika ibu yang saat kehamilan mengalami diabetes gestasional, akan mempunyai persentase yang besar memiliki diabetes tipe 2,” kata dr. Shandy saat ditemui Cendana News, Jumat (30/11/2018).

Kondisi kandungan dengan gula darah yang tinggi, bukan hanya mempengaruhi keadaan si ibu. Kondisi tersebut, juga mampu menjadikan anak yang dikandungnya, mempunyai persentase besar terlahir dengan kondisi hipoglikemia, atau kandungan gula dalam darah yang rendah. “Yang biasa terjadi, bayinya akan memiliki ukuran yang lebih besar. Dan karena terbiasa dengan tingginya gula darah si ibu, maka bayi memproduksi insulin secara terus menerus. Pada akhirnya, akan menyebabkan bayi memiliki kandungan gula yang rendah,” papar dr Shandy.

Pada ibu yang sedang hamil, tubuh akan memproduksi beberapa hormon dalam jumlah besar. Termasuk diantaranya adalah human placental lactogen (hPL), dan hormon yang meningkatkan kadar resisten pada insulin. Hormon-hormon tersebut, mempengaruhi kondisi plasenta, dan menjaga kandungan si ibu. “Tapi dalam waktu lama, karena jumlahnya terus meningkat akhirnya  membuat tubuh menjadi resisten insulin,” tandasnya.

Lihat juga...