Gubernur Bali: Makanan dan Obat di Bali Harus Terjamin untuk Wisatawan
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
BADUNG — Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan, Bali sebagai destinasi wisata dunia, sangat membutuhkan pengawasan obat maupun makanan untuk menjamin keamanan para wisatawan yang berkunjung, baik Produk lokal maupun luar.
“Kita tidak boleh memberikan perlakuan khusus terhadap produk luar tersebut,” ujar Koster pada acara Rapat Evaluasi Nasional Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia Tahun 2018, Selasa (27/11/2018).
Ia juga berharap, pelaku usaha di bidang pariwisata dapat memanfaatkan produk lokal termasuk produk di bidang obat dan makanan. Selain itu, produsen UKM kosmetika, khususnya produk SPA yang menggunakan bahan-bahan alami dan tradisional juga diharap mendapatkan perhatian.
“Hanya saja perlu kita tekankan bahwa semua produk yang dihasilkan harus mempunyai izin edar atau legal secara hukum serta aman dan bermutu,” kata Koster.
Ia berharap agar Badan POM beserta jajaran di bawahnya dapat melakukan pembinaan terhadap industri lokal, sehingga bisa menghasilkan produk bermutu dan aman.
“Serta bisa bersaing dengan produk luar,” kata Koster.
Sementara itu, Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito mengatakan, pengawasan obat dan makanan merupakan strategis prioritas bagi bangsa Indonesia.
“Keberadaan BPOM untuk membantu dan melindungi, memastikan masyarakat mengonsumsi obat dan makanan yang aman, serta berkualitas,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Penny, tantangan ke depan bagi BPOM adalah merespon berbagai penggunaan teknologi dan informasi yang semakin berkembang dalam pengawasan obat dan makanan.
Obat dan Makanan menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Globalisasi dan perubahan gaya hidup masyarakat mendorong peningkatan jenis dan jumlah produk obat dan makanan yang beredar.