Hasil Pertanian Papua Barat-Papua Didorong Tingkatkan Kesejahteraan
JAYAPURA — Hasil pertanian seperti sagu, ubi jalar dan kopi di Papua dan Papua Barat didorong untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ada di dua provinsi paling timur Indonesia itu.
Demikian hasil dari salah satu topik yang dibahas dalam tatap muka Tim Holistik Papua dan Papua Barat yang terdiri dari berbagai macam pemangku kepentingan diantaranya dari Wantanas RI, sejumlah lembaga dan kementerian terkait dan para kreator pangan Indonesia ketika menggelar tatap muka dengan tokoh masyarakat, pemuda dan akademisi serta Majelis Rakyat Papua di Kota Jayapura, Jumat (9/11/2018).
“Tanah Papua yakni Papua dan Papua Barat memiliki kekayaan pangan lokal serta komoditas pertanian dan perikanan yang apabila dikelola secara serius, akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya,” kata Sesjen Wantanas Letjen TNI Doni Munardo disela-sela tatap muka.
Menurut dia, guna mensukseskan percepatan pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat yang tercantum dalam Instruksi Presiden Joko Widodo Nomor 9 Tahun 2017, harus dilaksanakan oleh semua pemangku kepentingan dengan melakukan pembimbingan dan pendampingan kepada masyarakat dalam mengelola sumber daya alam, selain diberikan kemudahan modal atau investor.
“Disini terkenal dengan sagu dan betatas atau ubi jalar yang merupakan makanan pokok lokal. Nah ini kalau dikelola dengan baik dan kreatif bisa menjadi makanan khas di restoran atau hotel di Indonesia, tentunya dengan harga yang sesuai,” katanya.
Lebih lanjut dia katakan, luas hutan sagu di Papua dan Papua Barat mencapai 5 hektar lebih dan pangan lokal itu bisa menyediakan kebutuhan sehari-hari warga setempat, bahkan lebih. Sehingga jika pangan ini dikelola dengan berbagai macam olahan atau produk turunannya maka hal ini bisa mendatangkan pemasukan, selain kebutuhan pada padi atau beras.