Ibu Tien Soeharto Rekatkan Indonesia Lewat TMII
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
JAKARTA — Kepala Badan Penghubung Provinsi Jawa Barat, Wawan Suwandi mengaku bangga kepada Presiden Soeharto dan Ibu Negara, Siti Hartinah atau Tien Soeharto, yang membangun cagar budaya etnik Indonesia. Yakni, TMII yang merupakan wahana pelestarian dan pengembangan seni budaya bangsa.
“Saya bangga pada Pak Harto dan Ibu Tien. Mampu menghadirkan wajah Indonesia, yaitu TMII yang penuh ragam budaya,” kata Wawan kepada Cendana News, Kamis (29/11/2018).
Ide cemerlang TMII, berawal dari Ibu Tien Soeharto, bahwa Indonesia harus ada sebuah landmark sebagai simbol pemersatu bangsa.
“Pak Harto sebagai Bapak Pembangunan, berpikir bagaimana mengimplementasikan ide-ide cemerlang Ibu Tien. Beliau berpikir jauh ke depan upaya pelestarian budaya bangsa ini,” tandasnya.
Pada tahun 1972 mulai dibangun di atas lahan 150 hektare, terletak di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Dengan menampilkan 27 provinsi, TMII diresmikan oleh Presiden Soeharto, pada tanggal 20 April 1975.
Menurutnya, taman wisata ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang begitu lengkap. Di dalamnya terdapat rumah-rumah tradisi sebagai simbol anjungan daerah masing-masing.
Dalam anjungan disajikan ragam budaya dan tradisi, seperti busana daerah, tarian, alat musik daerah, potensi wisata dan kerajinan khas.
Uniknya, kata Wawan, di tengah-tengah kawasan TMII, ada sebuah danau besar yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia. Ini merupakan perekat persatuan dan kesatuan bangsa.