Kemarau, Produksi Tebu di Kediri Berkurang

Ilustrasi tebu - Dok CDN

KEDIRI – Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) PTPN X menyebut, produksi tebu hasil panen tahun ini, relatif berkurang. Kondisi tersebut diakibatkan oleh kemarau panjang.

“Penyebabnya beragam, misalnya cuaca kering. Dari bibit baik, tapi ketika mau giling karena faktor cuaca, produksi turun sekitar 30 persen,” kata Ketua DPD APTRI PTPN X, Mubin, Selasa (27/11/2018).

Mubin menyebut, kemarau tahun ini dinilainya relatif panjang. Petani tidak dapat berbuat banyak, karena hal itu sebagai kejadian alam. Namun demikian, saat ini rendemen tebu para petani di wilayah PTPN X masih cukup bagus. Sementara itu, saat ini kebutuhan gula di dalam negeri mencaoai 5,7 juta ton, dan hingga kini belum tercukupi dari produksi dalam negeri, sehingga pemerintah harus melakukan impor.

Kendati demikian, DPD APTRI PTPN X berharap, pemerintah juga memperhatikan kondisi petani. Terkait dengan harga gula saat ini, Mubin menyebut, masih relatif bagus. Pemerintah lewat Bulog, telah melakukan pembelian gula dengan harga Rp9.700 per kilogram, lebih tinggi ketimbang di pasar yang saat ini antara Rp9.000 hingga Rp9.100 per kilogram.

Pemerintah diharapkan memberi kemudahan fasilitasi kebutuhan pupuk untuk para petani tebu, dan berbagai kebijakan yang pro pada petani. “Sekarang ini, pakai sistem mekanisasi, terkondisikan. Tinggal sekarang kebijakan pemerintah, memfasilitasi bagaimana kebutuhan pupuk, sehingga kami mau efisien, tepat waktu, tepat guna untuk memperkecil produksi. Ketepatan waktu jika (biaya operasional) hanya 50 persen sudah cukup, jika tidak bisa butuh biaya besar, misalnya untuk obat rumput,” pungkas Mubin. (Ant)

Lihat juga...