Kerusakan Ekosistem Pantai, Berdampak pada Pembudidaya Rumput Laut
Editor: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Kerusakan Pantai Alami di Desa Sumur, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan berimbas pada petani pembudidaya rumput laut.
Jaya, salah satu petani pembudidaya rumput laut mengaku, Pantai Alami di desa tersebut awalnya merupakan wilayah habitat pohon cemara, pandan laut, waru laut serta pohon lain. Lokasi tersebut juga diakuinya menjadi lokasi budidaya rumput laut dengan sistem jalur memanfaatkan tali, bekas botol air mineral, yang sudah tidak terpakai.
Jaya menyebut, ekosistem pesisir Pantai Alami, diakuinya, mulai mengalami kerusakan. Pasalnya, pada sejumlah area bibir pantai terjadi abrasi pantai akibat ombak, angin yang berasal dari pantai timur Lampung.
Kerusakan ekosistem pantai tersebut, membuat warga tidak bisa menemukan lagi sejumlah pohon endemik di wilayah tersebut. Sejumlah pohon yang merupakan pohon endemik di antaranya pohon gebang, pandan laut, sudah sukar ditemui.
Sejumlah embung yang berada di dekat Pantai Alami, tempat habitat burung tepi pantai, bahkan sudah sukar ditemui. Beberapa embung yang masih bertahan di antaranya masih menjadi habitat alami sejumlah burung laut.
Jaya bahkan mengingat lokasi Pantai Alami yang sebelumnya kerap menjadi lokasi wisata, mulai jarang dikunjungi karena pantai tersebut sudah jarang ditumbuhi pepohonan. Meski demikian, warga setempat masih bertahan membudidayakan rumput laut jenis spinosum.