Oleh-oleh Aceh Barat, Keripik Singkong Sare
BANDA ACEH – Keripik singkong produk Sare, di Lembah Seulawah, menjadi oleh-oleh primadona khas Kabupaten Aceh Besar. Produk kuliner tersebut banyak dibeli pengguna jalan nasional yang melintas di Banda Aceh-Medan.
Keripik singkong, sangat mudah dijumpai di sepanjang jalan nasional, yang jaraknya sekira 75 kilometer dari pusat ibu kota provinsi paling barat Sumatera. Pelintas, biasa membeli sebagai buah tangan untuk keluarga. “Keripik ubi kayu (singkong) di sini renyah dan lembut,” kata seorang pembeli, Ihsan, di Sare, Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar.
Di Sare, Kecamatan Lembah Seulawah, puluhan mobil angkutan umum dan mobil pribadi berhenti dan parkir di bahu jalan. Penumpang turun kemudian membeli keripik singkong yang dimasak ditempat. Pemilik usaha keripik singkong, Samsinar, atau lebih familiar dengan panggilan Cek Sam, mengaku saban hari menghabiskan lebih dari empat ton ubi kayu. Bahan baku keripik tersebut, semua didapatkan dari petani lokal di Sare.
Cek Sam menjelaskan, ubi kayu diolah menjadi ragam keripik meliputi, ubi putih, ubi pedas, dan ubi jagung serta cakar ayam. Ada pula produk berupa keripik ketela, sukon dan keripik pisang. “Keseluruhan ada 38 pekerja di sini, dan semua warga Aceh dan kami buka setiap hari dari pukul 08.00-00.00 WIB,” ungkap Cek Sam.
Harga keripik ubi putih Rp30 ribu per-kilogram (kg), ubi pedas Rp50 ribu/kg, ubi jagung Rp50 ribu/kg. Sedangkan keripik pisang Rp30 ribu/kg, sukon Rp70/kg dan cakar ayam per bungkus Rp10 ribu. Tapai Rp200 ribu per-bungkus. (Ant)