Permainan Anak Tradisional, Tetap Lestari di Lamsel

Editor: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Hari Minggu sebagai salah satu hari libur anak sekolah kerap dipergunakan untuk bermain. Beberapa permainan tradisional yang masih lestari di Lampung Selatan (Lamsel) yang kerap dimainkan di antaranya bekel atau dikenal dengan “gatheng” oleh masyarakat beretnis Jawa di wilayah Sumatera.

Permainan lain di antaranya “dakon” atau “congklak”. Kedua permainan tersebut masih kerap dimainkan oleh anak-anak di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan dengan dukungan alat yang tersedia berupa kerang yang diperoleh dari pantai.

Lina, salah satu ibu rumah tangga yang memiliki satu anak perempuan usia sebelas tahun menyebut, permainan tradisional di wilayah tersebut nyaris jarang dimainkan. Namun berkat adanya sejumlah objek wisata pantai dengan melimpahnya kerang atau disebut kece untuk bermain, membuat orangtua kembali mengajarkan permainan dengan alat kerang tersebut.

Lina mengaku, dua permainan yang kerap mempergunakan kerang tersebut berupa
gatheng serta congklak.

Warga yang berasal dari Yogyakarta tersebut mengaku, maraknya permainan (games) modern di antaranya berbasis aplikasi android mulai merambah pedesaan. Meski demikian, ia menyebut, permainan dengan gawai tersebut kerap membuat anak ketagihan.

Peranan orangtua untuk membatasi anak-anak dari ketergantungan dengan gawai disebut Lina didukung dengan lestarinya permainan tradisional. Kreativitas dengan peralatan yang ada membuat permainan tradisional masih bertahan di wilayah tersebut.

“Setiap pergi ke pantai kami berburu alat untuk permainan tradisional di antaranya kerang yang sudah mati dan terdampar di pasir. Bisa digunakan untuk alat bermain yang murah meriah serta disediakan dalam jumlah banyak,” terang Lina, salah satu ibu rumah tangga yang mendampingi anaknya bermain saat ditemui Cendana News, Minggu (11/11/2018).

Lihat juga...