Pipanisasi Air Bersih di Area Gempa
Terkadang pipa yang diperlukan kurang hingga harus menunggu dahulu adanya donasi, setelah mendapatkan dana dirinya bersama warga harus belanja terlebih dahulu. “Kekurangan pipa yang menjadi penghambat, misalnya yang harus terpasang sekian meter namun pipa kurang, terpaksa harus terhenti pengerjaannya,” katanya.
Akhirnya pemasangan pipa dari sumber mata air Batara Guru dapat terselesaikan hingga bisa mengatasi permasalahan air. Namun, muncul permintaan warga juga untuk memasang pipa dari sumber mata air Loko Prabu yang semula menjadi sumber air utama. “Sumber mata air Batara Guru selama ini hanya alternatif saja,” katanya.
Dia bersama warga kembali mengecek kondisi mata air Loko Prabu, kali ini medannya lebih berat mengingat posisinya yang di atas sumber mata air Batara Guru. Hasilnya, bak sumber mata air Loko Prabu itu sudah tertutup longsoran, hingga memerlukan teknik tersendiri untuk dapat memasang pipanisasi.
Untuk sumber mata air Loko Prabu ke Dusun Senaru berjarak sekitar tiga kilometer. Jaraknya lumayan jauh sehingga membutuhkan jumlah pipa yang banyak lagi. Upaya pengumpulan donasi pun dilakukan kembali, dia terus berkoordinasi dan berkreativitas untuk mencari kekurangan akan pipa tersebut.
“Alhamdulillah warga selalu kompak dan mau gotong royong untuk memikirkan pipanisasi. Membuat saya tambah bersemangat untuk bekerja,” katanya.
Dari hasil survei pertama sumber mata air Loko Prabu, diketahui ada enam titik tebing bantuan andesit berusia muda yang harus dilalui oleh pipa itu yang dalamnya mencapai 300 meter. “Ada satu titik yang harus harus dipasang 4 batang pipa dengan setiap batangnya memiliki panjang 10 meter. Jadi di satu titip kita harus memasang sejauh 40 meter,” katanya.