Tenaga Kesehatan Jiwa di Sikka Masih Terbatas
Editor: Mahadeva WS
MAUMERE – Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Sikka, untuk menangani pasien gangguan kejiwaaan masih sangat terbatas. Di Sikka, juga belum ada rumah sakit khusus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
“Hingga saat ini baru ada tenaga terlatih kesehatan jiwa tujuh orang dokter dan lima orang perawat. Kondisi persediaan obat program untuk kesehatan jiwa masih sangat terbatas,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, dr. Maria Bernadina Sada Nenu,MPH, Rabu (7/11/2018).
Kabupaten Sikka belum memiliki tempat penampungan ODGJ. Banyak ODGJ yang terlantar di jalanan, dan saat ini sangat membutuhkan perhatian dan penanganan serius. “Banyak permasalahan kesehatan jiwa di masyarakat yang tidak tertangani semestinya. Orang dengan masalah kejiwaan dan orang dengan gangguan jiwa masih ada yang belum terdeteksi, tercatat atau terlaporkan,” terangnya.
Berbagai upaya perlu dilakukan seperti promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, secara terintegrasi dan komprehensif serta berkesinambungan, sepanjang siklus hidup manusia. “Upaya kesehatan jiwa dilakukan mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat, lembaga pendidikan, fasilitas pelayanan, lembaga keagamaan, lembaga pemasyarakatan serta melibatkan berbagai sumber daya yang ada di masyarakat,” tandasnya.
Pemasungan ODGJ di Sikka sering terjadi, karena ketidaktahuan keluarga untuk menangani. Selain itu masih ada rasa malu, penyakit yang tidak kunjung sembuh, tidak ada biaya pengobatan, mengamankan lingkungan dan stigma.