Titiek Soeharto Berharap, Shinta Danuar Bisa Segera Pulang
JAKARTA – Pemerintah RI belum juga memulangkan Shinta Danuar, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Banyumas yang mengalami kelumpuhan di Taiwan.
Hal tersebut menjadi keprihatinan tersendiri bagi Titiek Soeharto. Shinta Danuar merupakan TKI atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Taiwan sejak 13 Maret 2014 sebagai caregiver (penjaga orang sakit). Namun, sejak 31 Desember 2014 lalu, Shinta mengalami kelumpuhan diakibatkan oleh virus di sistem saraf tulang belakang.
“Sudah empat tahun ini, Shinta sudah terbaring tak berdaya. Kami sedang mengusahakan agar Shinta bisa kembali pulang ke Jakarta, dan bisa bertemu dengan anak dan keluarganya. Saya mohon, Pemerintah Indonesia, khususnya BNP2TKI segera bisa membantu kepulangan Shinta ke Indonesia. Cepat pulang ya, Nak..” kata Titiek Soeharto kepada Shinta ketika menjenguk Shinta Danuar di RS Heping, Hsinchu City, Taiwan, pada Minggu (18/11/2018).
Sebelumnya, pada 7 November 2018 lalu, ayah dan ibu dari Shinta Danuar, datang berkunjung ke Rumah Aspirasi Prabowo Sandi di Jalan Cut Mutia 18 Jakarta.
Ketika menyampaikan aspirasi, kedua orang tua dari Shinta meminta kepada Titiek Soeharto agar bisa membantu memulangkan Shinta ke Indonesia.
Dalam kunjungan tersebut, Titiek Soeharto didampingi Farid Maruf (Staf BNP2TKI), Lieus Sungkharisma (Pelaksana Harian Rumah Aspirasi Prabowo Sandi-Cut Mutia), Siswadi (Wakil Kepala KDEI Taipei) bersama istrinya, Ibu dari Shinta, serta Kao Mei Hua (majikan Shinta).
Beberapa waktu sebelumnya, sejak kasus Shinta mencuat di media massa, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menyatakan, Pemerintah RI masih menunggu notifikasi dari rumah sakit dan belum mendapat izin dari dokter yang merawat.