Titiek Soeharto Sesalkan Pekerja Asing di Indonesia Cukup Banyak
Penulis ME Bijo Dirajo
TAIWAN – Siti Hediati Hariyadi atau akrab pula disapa Titiek Soeharto melakukan silaturahmi dengan pahlawan devisa Indonesia yang bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan, Minggu (18/11/2018).
Dalam kegiatan yang dihiasi dengan pemotongan tumpeng buatan tenaga migran, Titiek mengungkapkan keprihatinan terhadap kondisi bangsa dan negara saat ini.
“Kita di sini mempunyai keprihatinan yang sama dengan keadaan di Indonesia. Di Indonesia masih banyak saudara kita yang menganggur karena lapangan kerja yang susah,” terang Titiek sembari mengajak PMI untuk mensyukuri, mendapat pekerjaan dan dapat mengirim kembali uang ke Tanah Air.
Namun, kondisi tersebut juga disesalkan oleh Titiek, karena dinilai, pekerja asing yang didatangkan ke Indonesia kemampuannya tidak lebih bagus. Bahkan pekerjaan yang dilakukan tersebut dapat dilakukan oleh pekerja lokal.
“Lapangan kerja untuk tenaga lokal susah, tapi untuk tenaga asing banyak. Bahkan skill tidak seberapa, lebih bagus skill pekerja kita. Malahan mereka tukang batu (TKA) saja dikirim, ini keprihatinan kita,” sebut Titiek.
Titiek juga mengkritisi harga-harga barang pokok yang melambung tinggi. Hal yang sangat memprihatikan di tengah wilayah yang sangat subur.
“Padahal Indonesia dikaruniai tanah yang subur, namun saat ini hanya menguntungkan segelintir orang. Ini merupakan keprihatinan yang harus kita perbaiki,” katanya.
Diingatkan kembali, di era Presiden Soeharto, Indonesia pernah mencapai swasembada. Yang awalnya menjadi negara pengimpor menjadi negara pengekspor. Bahkan petani Tanah Air mampu mengirimkan bantuan beras untuk masyarakat di Afrika.