14 Titik Drainase di Kulon Progo Rusak, Rawan Sebabkan Banjir
KULON PROGO – Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mewaspadai 14 titik, yang menjadi penyebab banjir di beberapa kecamatan.
Kepala DPUPKP Kulon Progo, Gusdi Hartono, mengatakan, pihaknya telah melakukan identifikasi lokasi bangunan drainase yang rusak, sehingga menjadi penyebab potensi banjir. “Berdasarkan identifikasi di lapangan, kami mencatat ada 14 titik penyebab banjir. Kami sudah berusaha menangani, namun tidak semua dapat dikerjakan,” kata Gusdi, Senin (3/12/2018).
14 titik penyebab banjir tersebut, tersebar di Kecamatan Wates, Panjatan, Temon, Sentolo, Lendah, Galur, dan Pengasih. Titiknya adalah, drainase Kalituri atau Carik Barat di Desa Palihan (Temon), drainase Kali Sidatan di Desa Kalidengen (Temon), drainase Kulwaru (Wates), drainase tengah sawah di Desa Ngestiharjo (Wates), drainase Wojowalur di Desa Bojong (Panjatan).
Selanjutnya, drainase Bug Grojok di Desa Kedunggong (Wates), Sungai Serang di Kelurahan Wates (Wates), drainase Papah di Desa Sukoreno (Sentolo), drainase Rowojembangan di Desa Sukoreno (Sentolo), drainase Kaligawe di Desa Krembangan (Panjatan), drainase Heisiro di Desa Banaran (Panjatan). Kemudian, drainase Kalipeni di Desa Bugel, Pleret, Garongan dan Karangwuni yang ada di Panjatan dan Wates, drainase Ceme di Desa Tirtorahayu (Galur) dan drainase Miri (Wates).
DPUPKP telah melakukan berbagai tindakan, untuk mengantisipasi potensi banjir di 14 titik penyebab banjir, seperti normalisasi, merehabilitasi tanggul, pembersihan tanaman yang menyumbat aliran air, perbaikan klep, pelebaran penampang basah, rehabilitasi parapet, rehabilitasi pintu air, dan penyesuaian penampang basah antara hulu dan hilir.