Biaya, Penyebab Utama tak Lanjutkan Pendidikan Tinggi

JAKARTA – Kendala biaya menjadi penyebab utama banyaknya lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat tidak meneruskan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

“Hasil riset kami, sebanyak 79 persen lulusan SMA yang saat ini bekerja tertarik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi, namun sebanyak 66 persen diantaranya mengeluhkan biaya,” ujar Direktur Utama HarukaEDU, Novistiar Rustandi, di Jakarta, Sabtu.

HarukaEdu merupakan penyedia layanan pendidikan tinggi jarak jauh. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan hanya 8,15 persen dari total penduduk usia 15 tahun ke atas yang berhasil menyelesaikan pendidikannya ke tingkat perguruan tinggi.

Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi di Indonesia juga cukup mengkhawatirkan, yakni hanya mencapai 31,5 persen, yang mana angka ini tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Menurut dia, kondisi itu harus bisa diatasi salah satunya melalui pinjaman untuk pendidikan. Oleh karena itu pihaknya dan BFI Finance menawarkan pembiayaan pendidikan yang mana mahasiswa dapat menyicil biaya kuliah “blended learning” lewat platform Pintaria.

“Kami tidak hanya melayani pendidikan formal, namun juga informal, seperti kursus, menjahit, memasak, atau sertifikasi profesi,” kata Kepala Pengembangan Bisnis BFI Finance, Yefta Bramiana.

Yefta menjelaskan, kerja sama itu membantu para lulusan SMA yang saat ini sedang bekerja melanjutkan pendidikannya. Pelamar hanya diminta melampirkan dokumen standar, mulai dari KTP, PBB, hingga bukti penghasilan. Sementara batas pengajuan yakni Rp2-Rp40 juta, dengan bunga cicilan tetap kompetitif.

Lihat juga...