Cegah Stunting, Perlu Perhatian Asupan Gizi Bayi
Editor: Satmoko Budi Santoso
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan NTB, Nurhandini Eka Dewi, mengatakan, jumlah kasus stunting di NTB mencapai 150 ribu anak. Ia menjelaskan, stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga tubuh anak terlalu pendek, tak sepadan usia.
Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah anak lahir, atau dalam 1000 hari pertama kehidupan. Namun, stunting baru nampak setelah anak berusia 2 tahun. Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, dan penurunan produktivitas.
Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar 2007, rata-rata tinggi badan anak yang lahir di NTB minus satu standar deviasi (SD) yang dalam kartu menuju sehat (KMS) masuk kategori kuning atau tidak normal.
Menurutnya, potensi stunting sudah muncul sejak dalam kandungan, maka kalau hendak mengatasi bukan pada anaknya. Melainkan sejak ibu hamil trimester pertama harus diawasi gizinya.