Donald Trump Mulai Tarik Tentara AS dari Suriah

Pendahulu Trump, Barack Obama, lambat terlibat dalam perang saudara Suriah, takut terseret ke perang asing terbuka seperti yang terjadi di Afghanistan. Ratusan ribu orang tewas dan mengungsi di Suriah, sekitar setengah dari 22 juta penduduknya sebelum perang.

Tapi, dalam upaya mengalahkan IS di Suriah, Obama memerintahkan serangan udara sejak September 2014 dan mengirim pasukan ke negara itu pada tahun berikutnya.

Gedung Putih menolak memberikan waktu untuk penarikan dan tidak memastikan secara nyata bahwa Trump memerintahkan penarikan penuh. Pejabat AS menegaskan keputusan itu kepada Reuters, namun dengan syarat namanya tidak disebutkan.

Pejabat AS menyatakan Washington bertujuan menarik pasukan dalam 60 hingga 100 hari dan mengatakan Departemen Luar Negeri AS menarik semua petugasnya di Suriah dalam 24 jam. Pejabat kedua menyatakan mereka dapat pergi lebih cepat.

Trump mewaspadai perang asing terbuka dan keputusannya tentang Suriah menimbulkan pertanyaan tentang apakah ia mempertimbangkan kembali perang AS di Afghanistan, tempat pasukan Amerika Serikat berperang sejak 2001.

Trump dengan enggan menyetujui peningkatan pasukan pada tahun lalu, tapi pejabat AS secara pribadi mengakui rasa penting dan semakin memusatkan perhatian untuk mencapai kesepakatan perdamaian dengan Taliban, yang bangkit.

Beberapa sekutu Republiken Trump di Kongres mencela keputusan penarikan itu. Senator AS Lindsey Graham, yang sering menjadi sekutu Trump tapi secara umum garang dalam kebijakan luar negeri, menyatakan penarikan akan berdampak menghancurkan bagi Amerika Serikat di kawasan tersebut dan di seluruh dunia.

Lihat juga...