Dunia Air Tawar TMII, Lestarikan Ragam Ikan
Editor: Satmoko Budi Santoso
“Koleksi ikan ada 160 spesies, dengan jumlah 6.000 lebih ikan. Dunia Air Tawar ini menjadi wahana konservasi alam, rekreasi, edukasi dan penelitian,” ujar Kris, demikian panggilannya, kepada Cendana News.
Ragam spesies ikan itu ditampilkan dalam 128 akuarium berukuran besar dan kecil dengan interior yang indah. Dilengkapi juga dengan 6 kolam budidaya, kolam payau, kolam konservasi dan lainnya.
Dunia Air Tawar terletak di sebelah selatan kawasan TMII, diapit oleh Museum Serangga dan Taman Legenda Keong Emas. Bangunan ini berdiri di atas lahan seluas 5.500 meter persegi di tepi danau buatan, yang menyatu dan membentuk lingkaran air tawar.
Dibangun sejak tahun 1992, dan diresmikan oleh Presiden ke 2 RI, Jenderal Besar HM Soeharto pada 20 April 1994.
“Dunia Air Tawar ini dibangun atas ide dan gagasan Ibu Tien Soeharto yang ingin melestarikan kekayaan habitat alam yaitu ragam ikan nusantara agar dikenal masyarakat luas. Saat diresmikan oleh Pak Harto, namanya Aquarium Air Tawar, lalu diganti jadi Dunia Air Tawar,” jelasnya.
Menurutnya, dalam ide cemerlang Ibu Tien membangun TMII, tidaklah hanya untuk pelestarian budaya daerah saja. Tetapi berkembang upaya untuk pelestarian flora dan fauna khas Indonesia.
“Ibu Tien berpikir ke depan bagaimana ikan asli Indonesia dijaga dan dilestarikan, anak, cucu sebagai generasi penerus bisa mengenalnya. Maka ditampilkan Dunia Air Tawar ini,” ujarnya.
